CATATAN PENTING
Kumpulan artikel motomotif
(Bacaan Wajib Bagi Pengguna Motor)
Oleh:
Rusnawi Pranata
VIXION RIDER COMMUNITY
2013
Berikut adalah kode-kode yang muncul di box part busi.
NGK
1. C : diameter ulir busi (B : 14mm, C : 10mm, D : 12mm)
2. P : type rancangan busi (hanya pabrikan yg tahu kode ini)
3. R : busi dengan resistor di dalamnya (untuk mesin dengan teknology digital menggunakan busi type ini untuk menghindari terjadinya frekuensi yg dapat mengganggu pembacaan sensor digital)
4. "7" : tingkat panas busi ( semakin kecil angkany 6, 5, 4 disebut busi panas. Semakin besar 8, 9 disebut busi dingin)
5. H : panjang ulir busi (H : 12,7mm , E : 19mm, L : 11,2mm)
6. S : type elektroda tengah (IX : inti elektroda dari bahan iridium, G : type busi racing <spesial performance>, P : inti tengah berbahan platinum, S : inti tengah tembaga <standar> )
7 . "9" : celah inti elektroda busi (9 : celah busi 0,9mm , 10 : celah busi 1mm)
DENSO
1. U : diameter ulir busi (U : 10mm, X : 12mm, W : 14mm)
2. "22" : tingkat panas busi (semakin kecil angkany 20, 19 disebut busi panas. Semakin besar 24, 26 disebut busi dingin)
3. F : panjang ulir busi (E : 19mm, F : 12,7mm , L : 11,2mm)
4. S : type rancangan busi
5. U : bentuk elektroda samping "U"
6. "9" : celah inti tengah elektroda (9 : celah busi 0,9mm , 10 : celah busi 1mm)
Semoga informasi ini dapat membantu anda untuk mengetahui spesifikasi busi motor, atau pun untuk mensubsitusi atau memakai busi dari motor jenis lain bahkan merek lain asalkan dengan kode yang sama, baik diameter ulir, panjang ulir, tingkat panas busi dsb.
NGK
1. C : diameter ulir busi (B : 14mm, C : 10mm, D : 12mm)
2. P : type rancangan busi (hanya pabrikan yg tahu kode ini)
3. R : busi dengan resistor di dalamnya (untuk mesin dengan teknology digital menggunakan busi type ini untuk menghindari terjadinya frekuensi yg dapat mengganggu pembacaan sensor digital)
4. "7" : tingkat panas busi ( semakin kecil angkany 6, 5, 4 disebut busi panas. Semakin besar 8, 9 disebut busi dingin)
5. H : panjang ulir busi (H : 12,7mm , E : 19mm, L : 11,2mm)
6. S : type elektroda tengah (IX : inti elektroda dari bahan iridium, G : type busi racing <spesial performance>, P : inti tengah berbahan platinum, S : inti tengah tembaga <standar> )
7 . "9" : celah inti elektroda busi (9 : celah busi 0,9mm , 10 : celah busi 1mm)
DENSO
1. U : diameter ulir busi (U : 10mm, X : 12mm, W : 14mm)
2. "22" : tingkat panas busi (semakin kecil angkany 20, 19 disebut busi panas. Semakin besar 24, 26 disebut busi dingin)
3. F : panjang ulir busi (E : 19mm, F : 12,7mm , L : 11,2mm)
4. S : type rancangan busi
5. U : bentuk elektroda samping "U"
6. "9" : celah inti tengah elektroda (9 : celah busi 0,9mm , 10 : celah busi 1mm)
Semoga informasi ini dapat membantu anda untuk mengetahui spesifikasi busi motor, atau pun untuk mensubsitusi atau memakai busi dari motor jenis lain bahkan merek lain asalkan dengan kode yang sama, baik diameter ulir, panjang ulir, tingkat panas busi dsb.
Saat ini jika
kita memperhatikan ban yang terpasang di sepeda motor keluaran pabrikan alias
standar, pola kembangan antara ban depan dan belakang sama persis.
Kecenderungan ini diterapkan di sekitar awal tahun 2000. Padahal sebelumnya,
pabrikan motor selalu memasang ban depan dengan alur yang berbeda antara ban
depan dan belakang.
Dulu, buat roda
depan pabrikan terbiasa menerapkan pola garis lurus sejajar putaran roda.
Sedang di roda belakang bentuk kembangan cenderung berpola garis lurus
melintang.
Dua fakta ini
menarik buat dibahas. Pertanyaannya, mengapa pola ban berganti? Jika dulu
dibedakan antara depan dan belakang, kenapa sekarang cukup dengan kembangan
yang sama? "Ini terkait dengan perkembangan kebudayaan masyarakat pengguna
motor", buka Hermanu, Instruktur mekanik training centre PT Mitra
Pinasthika Mustika, main dealer Honda Jatim dan NTT. Maksudnya?
"Dulu pengguna motor tidak merasakan pentingnya bermanuver.
"Dulu pengguna motor tidak merasakan pentingnya bermanuver.
Ban belakang
dengan kembangan melintang (kotak) dianggap paling baik untuk menyalurkan
traksi ke jalan. Sedangkan roda depan cukup dengan alur lurus karena ban depan
hanyalah meneruskan gerak dari transfer daya roda belakang."
Lain dulu lain sekarang. Jalanan yang sudah didominasi aspal membuat traksi ban belakang bisa lebih dimaksimalkan dengan kembangan yang cenderung menerapkan pola miring dan lengkung. Tampilan kembangan ban standar kini jauh lebih sporty.
Lain dulu lain sekarang. Jalanan yang sudah didominasi aspal membuat traksi ban belakang bisa lebih dimaksimalkan dengan kembangan yang cenderung menerapkan pola miring dan lengkung. Tampilan kembangan ban standar kini jauh lebih sporty.
Dengan ban depan
yang memasang pola kembangan sama dengan roda belakang tadi, traksi ban depan
pun cenderung lebih baik untuk bermanuver. Ini karena alur ban tak melawan
gerak kemudi ke kiri atau ke kanan, seperti yang terjadi pada ban beralur
lurus.
Nah kelincahan
bermanuver ini kini memang jadi kebutuhan pengguna motor. Bahkan jadi salah
satu hal yang dipertimbangkan saat memilih motor yang akan dibeli. Lalu lintas
padat mudah dilewati dengan motor yang lincah bergerak ke kiri dan kanan.
Lagi pula kini
rasanya jalanan banyak dipenuhi tikungan ke kanan dan kiri. Dengan ban beralur
miring layaknya ban standar motor era kini, motor pun mudah nurut diajak
bermanuver.
Tetapi meski
pola kembangan ban depan dan belakang kini rata-rata sama pada motor standar,
mesti diingat ukuran ban yang dipakai tetap berbeda. "Depan selalu
menggunakan ukuran lebih kecil dari belakang. Ini karena fungsi", lanjut
Hermanu seraya sebut motor bebek rata-rata kini mengusung 2.50 atau 70/80 untuk
roda depan dan 2.75 atau 80/90 untuk belakang.
Fungsi itu
adalah ban belakang harus bisa menyalurkan tenaga mesin ke aspal. Karena motor
termasuk penggerak roda belakang, maka ban dengan ukuran lebih besarlah yang
dipasang ke pelek buritan. Sedang roda haluan cukup dengan ban berprofil lebih
kecil. Gitu.
(Ditulis ulang dari tabloid
Otoplus edisi minggu ke empat april 2009).
Gaya Road Race
Di road race kecenderungannya
ukuran ban depan dan belakangnya sama. Mekanik cukup menyertai ban ini dengan
ukuran pelek yang lebih sempit. Jika lebar rim belakang 1.60 x 17 misalnya,
maka lebar rim depan berkisar 1.40 x 17. Salah kaprahnya adalah banyak pengguna
motor harian yang menerapkan jurus asal road race ini.
Mengapa di road race nasional
profil ban dipertahankan sama? Berbeda dengan penggunaan motor standar yang
mementingkan kelincahan di kepadatan lalu lintas, motor road race butuh ban
berprofil cukup besar di depan agar selalu punya cukup tapak saat menikung.
Ingat, ketika menikung maka
bagian samping dari muka ban lah yang berperan mempertahankan traksi ke aspal.
Karena motor road race bisa melintasi tikungan dengan kecepatan tinggi, kontak
ban ke aspal pun butuh lebih luas.
Caranya ya lewat penggunaan ban dengan ukuran yang sama dengan ban belakang. Dengan catatan, lebar pelek dipertahankan lebih sempit dari lebar rim belakang.
Caranya ya lewat penggunaan ban dengan ukuran yang sama dengan ban belakang. Dengan catatan, lebar pelek dipertahankan lebih sempit dari lebar rim belakang.
Cara ini diterapkan juga untuk
membentuk profil ban.
Rim yang sempit akan menarik bagian samping dari ban sehingga profilnya berubah tampak "mengerucut". Bentuk ini memberikan traksi cukup kecil ketika motor lurus.
Rim yang sempit akan menarik bagian samping dari ban sehingga profilnya berubah tampak "mengerucut". Bentuk ini memberikan traksi cukup kecil ketika motor lurus.
Tetapi traksi cukup besar ketika
menikung. Bagaimana bila diterapkan di motor harian? "Manuver jadi berat
karena "gigitan" ban ke aspal bertambah."
Dan sebagai catatan akhir, lebar
rim tak boleh terlalu kecil dibanding lebar idealnya. "Jika rim terlalu
sempit buat ban, maka itu sama saja dengan kaki yang kegedean sandal. Gerak
kaki pasti terganggu. Kesrimpet bahasa jawanya," senyum Herman.
Busi merupakan suatu sarana atau alat bagian dari sebuah sistem pengapian
pada motor bakar yang digunakan untuk menghasilkan energi percikan bunga api
dan kemudian percikan ini digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan
udara di dalam silinder pada akhir langkah kompresi pada sebuah siklus mesin 4
langkah.
Pemakaian busi yang tepat pada
mesin akan memberikan performa mesin yang lebih baik, namun dalam pemakaiannya,
kita harus memperhatikan beberapa faktor di bawah ini :
1. Suhu lingkungan tempat mesin
itu berada. Sepeda motor dalam iklim panas dan dingin memberikan radiasi panas
berbeda kepada mesin.
2. Besarnya kapasitas silinder mesin. Mesin dengan kapasitas silinder besar akan memberikan panas berlebih dari pada mesin CC kecil.
3. Besarnya perbandingan kompresi serta tekanan kompresi mesin. Semakin besar rasio kompresi atau perbandingan kompresi mesin akan memberikan panas lebih banyak dari pada mesin dengan rasio kompresi rendah. (Standar rasio kompresi motor masal adalah 9 : 1 )
2. Besarnya kapasitas silinder mesin. Mesin dengan kapasitas silinder besar akan memberikan panas berlebih dari pada mesin CC kecil.
3. Besarnya perbandingan kompresi serta tekanan kompresi mesin. Semakin besar rasio kompresi atau perbandingan kompresi mesin akan memberikan panas lebih banyak dari pada mesin dengan rasio kompresi rendah. (Standar rasio kompresi motor masal adalah 9 : 1 )
Berikut akan dibahas terlebih
dahulu definisi dari busi panas dan busi dingin.
Busi Panas
•busi panas adalah busi yang
memiliki kemampuan menyerap serta melepas panas kepada sistem pendinginan lebih
lambat dari busi standarnya.
•busi panas ini tidak diharapkan bekerja pada temperatur ruang bakar tinggi, bila temperatur ruang bakar mencapai sekitar 850 derajad celcius, maka akan terjadi proses "pre ignition", dimana bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sebelum busi memercikkan bunga api.
•busi panas ini tidak diharapkan bekerja pada temperatur ruang bakar tinggi, bila temperatur ruang bakar mencapai sekitar 850 derajad celcius, maka akan terjadi proses "pre ignition", dimana bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sebelum busi memercikkan bunga api.
•"pre ignition" ini
adalah proses yang tidak diharapkan dalam siklus pembakaran motor 4 langkah
tipe "spark engine" atau mesin dengan penyalaan busi.
•kondisi terjadinya pre ignition ini bisa dikatakan "over heating" (pemanasan extrem).
•terjadinya pre ignition ini dapat merusak kinerja dari piston, valve, connecting rod,bahkan crankshaft atau poros engkol.
•kondisi terjadinya pre ignition ini bisa dikatakan "over heating" (pemanasan extrem).
•terjadinya pre ignition ini dapat merusak kinerja dari piston, valve, connecting rod,bahkan crankshaft atau poros engkol.
•warna yang tampak pada busi
bila terjadi pre ignition adalah putih pucat, bahkan dalam kondisi terburuk
busi bisa meleleh.
Busi Dingin
•busi dingin adalah busi yang
memiliki kemampuan menyerap serta melepas panas kepada sistem pendingin lebih
baik atau lebih cepat daripada busi standarnya.
•busi dingin ini tidak diharapkan bekerja pada temperatur ruang bakar yang rendah. Jika temperatur ruang bakar terlalu rendah hingga dibawah 400 derajad celcius, maka akan terjadi proses "carbon fouling", dimana bahan bakar tidak mampu terbakar habis bahkan gagal pembakaran sehingga bahan bakar tadi akan menumpuk pada busi.
•busi dingin ini tidak diharapkan bekerja pada temperatur ruang bakar yang rendah. Jika temperatur ruang bakar terlalu rendah hingga dibawah 400 derajad celcius, maka akan terjadi proses "carbon fouling", dimana bahan bakar tidak mampu terbakar habis bahkan gagal pembakaran sehingga bahan bakar tadi akan menumpuk pada busi.
•apabila suhu ruang bakar
semakin rendah, maka terjadi "miss fire" atau ketidakmampuan busi
membakar bahan bakar akibat suhu mesin tidak ideal.
•penumpukan endapan karbon ini semakin semakin lama akan menyebabkna tumpukan kerak karbon yang lama kelamaan menjadi keras dan akibatnya menjadi sumber panas kedua (arang) setelah busi dan hal inilah juga yang menyebabkan gejala "detonasi" atau "knocking" atau ledakan kedua setelah busi memercikkan bunga api.
•penumpukan endapan karbon ini semakin semakin lama akan menyebabkna tumpukan kerak karbon yang lama kelamaan menjadi keras dan akibatnya menjadi sumber panas kedua (arang) setelah busi dan hal inilah juga yang menyebabkan gejala "detonasi" atau "knocking" atau ledakan kedua setelah busi memercikkan bunga api.
•gejala "detonasi" ini
adalah proses pembakaran yang tidak diharapkan untuk mesin "spark
engine". Detonasi ini dapat menyebabkan kerusakan pada piston.
•terjadinya "carbon fouling" ini dapat mempercepat umur pakai busi.
•warna yang tampak pada busi bila terjadi "carbon fouling" adalah hitam kering.
•terjadinya "carbon fouling" ini dapat mempercepat umur pakai busi.
•warna yang tampak pada busi bila terjadi "carbon fouling" adalah hitam kering.
Oleh sebab masalah-masalah yang
timbul diatas, maka perlunya memilih tingkat panas busi yang sesuai dengan
kebutuhan sepeda motor kita.
Memilih tingkat panas busi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, beberapa faktor yang paling dominan dalam
memilih tingkat panas busi adalah
1.
Suhu lingkungan tempat mesin atau sepeda motor
anda berada.
Untuk daerah dengan cuaca iklim yang lebih dingin, seperti daerah pegunungan, dataran tinggi. Maka direkomendasikan memakai tingkat panas busi yang lebih panas.
Pemakaian busi dingin akan menyebabkan terjadinya "carbon fouling" (penumpukan carbon). Mesin akan susah hidup.
Untuk daerah dengan cuaca iklim yang lebih dingin, seperti daerah pegunungan, dataran tinggi. Maka direkomendasikan memakai tingkat panas busi yang lebih panas.
Pemakaian busi dingin akan menyebabkan terjadinya "carbon fouling" (penumpukan carbon). Mesin akan susah hidup.
2.
Untuk daerah dengan cuaca iklim lebih panas,
seperti dataran rendah, perkotaan dengan tingkat populasi tinggi, maka
direkomendasikan menggunakan tingkat panas busi yang lebih dingin. Memakai busi
panas pada kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya "pre ignition"
(pembakaran dini) dapat menyebabkan part mesin jadi cepat aus.
3.
Besarnya
kapasitas silinder (CC) Untuk mesin dengan kapasitas silinder besar (>160),
direkomendasikan menggunakan busi dingin. (Standar 22 denso dan 7 ngk)
(pembacaan kode busi ada di materi bawah).
4.
Besarnya rasio kompresi dan tekanan kompresi
5.
Mesin high performance dengan rasio kompresi
tinggi (diatas 10:1) dan tekanan kompresi tinggi (>1500kPa) direkomendasikan
menggunakan busi type dingin. Desain high performance & high speed engine
Mesin yang dirancang untuk kebutuhan balap, kompetisi sangat direkomendasikan memakai busi dingin. Pemakaian busi panas akan menyebabkan pre ignition, detonasi berat yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada katub, piston, connecting rod dan crankshaft.
Contoh motor Honda CS1 type busi dingin U24ESR9, bila motor di bore up hingga 150cc type race maka di ganti busi yg lebih dingin U27ESR9.
Mesin yang dirancang untuk kebutuhan balap, kompetisi sangat direkomendasikan memakai busi dingin. Pemakaian busi panas akan menyebabkan pre ignition, detonasi berat yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada katub, piston, connecting rod dan crankshaft.
Contoh motor Honda CS1 type busi dingin U24ESR9, bila motor di bore up hingga 150cc type race maka di ganti busi yg lebih dingin U27ESR9.
Dalam dunia otomotif kita mengenal istilah kompresi, kompresi rasio dan
tekanan kompresi. Sering kita membicarakannya, namun kadang kita kurang
mengerti apa artinya kata-kata di atas. Baik, mari saya coba untuk menjelaskan
nya satu persatu.
Kompresi atau menekan, biasa disebut untuk menunjukkan proses langkah
kompresi yang ada dalam salah satu siklus 4 langkah. Dimana siklus 4 langkah
terdiri dari :
1. Langkah hisap
(suction stroke)
2. Langkah
kompresi (compression stroke)
3. Langkah usaha
(power stroke)
4. Langkah buang
(exhaust stroke)
Nah langkah
kompresi ada di urutan kedua dalam siklus 4 langkah (kayaknya abis ini saya
tulis lebih detail aja ya). Btw kembali ke laptop.. Langkah kompresi adalah
proses penekanan piston terhadap campuran bahan bakar-udara agar terjadi
pemadatan volume serta agar campuran bahan bakar - udara dapat bercampur secara
homogen sehingga ketika busi memercikkan bunga api akan di dapat kualitas
pembakaran yang bagus sehingga di dapat ledakan yang besar.
Langkah kompresi ini posisi piston
bergerak dari titik mati bawah menuju ke titik mati atas, proses ini juga
menyebabkan volume mengecil dan tekanan ruang bakar menjadi naik.
Dan beberapa derajad sebelum
piston mencapai titik mati atas, busi memercikkan bunga api untuk menyalakan
bahan bakar - udara, hal ini menyebabkan tekanan ruang bakar menjadi naik
hingga 10x lipatnya (tergantung faktor kualitas bbm dan rasio kompresi).
Tekanan kompresi adalah tekanan
efektif rata-rata yang terjadi di ruang bakar tepat di atas piston. Tekanan
kompresi ini juga dibagi dengan 2 definisi, tekanan kompresi motorik dan
tekanan kompresi pembakaran.
Tekanan kompresi motorik ini
adalah tekanan yang sering di ukur oleh mekanik dengan alat compression gauge
dengan satuan kPa, psi atau bar. Tekanan motorik akhirnya lebih dikenal dengan
tekanan kompresi. Tekanan ini membaca tekanan kompresi di ruang bakar tanpa
adanya penyalaan busi, caranya dengan memasang compression gauge pada lubang
busi kemudian handle gas kita tarik penuh (full open throttle) kemudian kita
engkol dengan kick starter hingga jarum bergerak naik dan berhenti pada angka
tertentu. Nah angka tadi adalah tekanan kompresi motorik.
Tekanan kompresi motorik ini kisaran 900 kPa hingga 1400kPa untuk motor standar, atau 9 - 13 psi.
Tekanan kompresi motorik ini kisaran 900 kPa hingga 1400kPa untuk motor standar, atau 9 - 13 psi.
Yang kedua adalah tekanan ruang
bakar. Tekanan ini dihitung saat mesin menyala atau terjadi proses pembakaran.
Pengukuran ini tidak menggunakan alat compression gauge lagi, namun memakai
sensor pressure yang ditanam di silinder head. Tekanan kompresi pembakaran ini
bisa mencapai 10x lipat dari tekanan motorik. Tekanan ini akhir nya di
gambarkan dalam sebuah diagram grafik P - teta (pressure vs derajad poros
engkol).
Nah, kata-kata yang terakhir
adalah rasio kompresi atau perbandingan kompresi. Ini adalah suatu angka yang
menyatakan perbandingan volume antara volume total silinder dengan volume ruang
bakar nya. Volume total adalah penjumlahan dari volume silinder dan volume
ruang bakar. Volume silinder sering kita sebut dengan simbol V2 (contoh 100cc,
160cc, 200cc) sedangkan volume ruang bakar kita beri simbol V1. Sehingga
perbandingan kompresi memakai rumusan, Cr= (V1+V2) / (V1). Untuk motor satu
silinder standar yang dijual dipasaran, rasio kompresi berkisar 8,8:1 sampai
9,2:1 . Semakin tinggi rasio kompresi, semakin sempit V1 atau pula semakin
besar V2, semakin tinggi pula tenaga yang dihasilkan, logikanya, semakin kecil
volume ruang bakar berarti pemadatan bahan bakar - udara semakin padat,
sehingga ledakan pembakaran semakin besar, semakin besar pula tenaganya.
Motor-motor balap atau high performance engine memiliki rasio kompresi dari 11:1 hingga 16:1 .
Motor-motor balap atau high performance engine memiliki rasio kompresi dari 11:1 hingga 16:1 .
Dari ketiga kata kompresi
diatas, memang tidak ada hubungan yang langsung, namun bisa saya jelaskan
begini,
1. Tekanan kompresi baik motorik
dan pembakaran dihitung pada saat langkah kompresi.
2. Tekanan kompresi tinggi tidak selalu identik atau sama dengan rasio kompresi tinggi.
3. Rasio kompresi tinggi terkadang menyebabkan tekanan kompresi juga tinggi (tergantung rasio kompresi aktual).
2. Tekanan kompresi tinggi tidak selalu identik atau sama dengan rasio kompresi tinggi.
3. Rasio kompresi tinggi terkadang menyebabkan tekanan kompresi juga tinggi (tergantung rasio kompresi aktual).
Masa-masa kini
sangat intens dibicarakan mengenai teknologi otomotif terutama roda 2, baik 2
tak atau 4 tak bahkan 6 tak ataupun mesin wangkel. Nah menunjang posting saya
dibawah, lagi pula tenology 4 tak ini lg booming beberapa tahun belakang. maka
saya bantu untuk menjelaskan teori dasar mesin bersiklus 4 langkah.
Siklus 4 langkah terdiri dari:
Siklus 4 langkah terdiri dari:
1. Langkah hisap
2. Langkah
kompresi
3. Langkah usaha
4. Langkah buang
Kita bahas satu-satu.
1. Langkah hisap atau suction
stroke adalah langkah memasukkan bbm-udara ke dalam silinder melalui katub
masuk, langkah ini di mulai saat piston berada di TMA (titik mati atas) hingga
menuju TMB (titik mati bawah) dengan posisi katub masuk terbuka.. Pergerakan
piston dari atas ke bawah dengan kecepatan yang cepat ini (hingga 20m/s)
menyebabkan kevacuman yang sangat tinggi. Sehingga mampu menyedot bbm-udara
masuk ke dalam silinder. Proses ini membuat tekanan di dalam ruang bakar
menjadi dibawah tekanan atmosfer.
2. Langkah kompresi atau
compression stroke adalah langkah pemampatan bbm-udara yang telah dimasukkan ke
dalam silinder. Langkah ini memaksa bbm dan udara untuk di padatkan dan
dicampur sampai homogen sehingga mudah dibakar oleh busi. Pada langkah ini piston
bergerak dari TMB menuju ke TMA (katub masuk dan buang sama-sama menutup)
menyebabkan volume silinder mengecil dan tekanan ruang bakar meningkat. Sesaat
mencapai TMA, busi memercikkan bunga api untuk membakar campuran bbm-udara yang
telah dimampatkan tadi. Akibatnya tekanan ruang bakar naik drastis.
3. Langkah usaha atau power
stroke adalah langkah yang paling efektif karena satu-satunya langkah yang
menghasilkan tenaga untuk menggerakkan mesin. Langkah ini dimulai saat piston
bergerak dari TMA menuju ke TMB (kedua katub masih menutup). Pada awal langkah
ini tekanan ruang bakar tinggi sekali namun seiring dengan pergerakkan piston
yang mundur ke bawah menyebabkan volume silinder membesar sehingga tekanan
ruang bakar menurun.
4. Langkah buang atau exhaust
stroke adalah proses pengeluaran sisa gas hasil pembakaran untuk di keluarkan
melalui lubang knalpot atau muffler. Proses ini berjalan saat piston dari TMB
menuju ke TMA dan katub buang dalam kondisi membuka. Proses ini menyebabkan
tekanan ruang bakar menjadi bocor hingga mendekati tekanan admosfer di luar
atau lingkungan sekitar.
Jadi siklus 4 langkah memerlukan
4 x langkah yang bergerak dari atas ke bawah lalu ke atas lalu ke bawah lagi
dan di akhiri menuju ke atas, atau dengan kata lain terjadi 2x naik dan 2x
turun. Atau pula terjadi 2x putaran poros engkol.
Inilah akhirnya timbul istilah siklus 4 langkah adalah 2x putaran poros engkol menghasilkan 1 x tenaga.
Inilah akhirnya timbul istilah siklus 4 langkah adalah 2x putaran poros engkol menghasilkan 1 x tenaga.
Pada dunia
otomotif, baik roda 2 atau pun roda 4 saat ini sedang ramai membicarakan
teknology fuel injection, apa itu PGMFI? Lalu apa bedanya dengan karburator?...
Karburator berdasarkan namanya
"carburetion" berfungsi mengkabutkan bahan bakar serta mencampur bbm
dengan udara agar terjadi campuran yang homogen, bukan heterogen. Pada
kenyataannya karburator tidak mampu mengkabutkan bbm 100% pada semua tingkat
kecepatan, nah dari sini orang berusaha mencari alternatif teknologi yang dapat
memberikan proses pengkabutan yang lebih baik pada semua tingkat kecepatan.
Timbullah teknologi pengkabutan bbm dengan menggunakan injektor, suatu piranti
dengan lubang kecil yang di aliri oleh bbm bertekanan sehingga menghasilkan
kabut atau spray.
Lalu apakah ada alasan lain untuk memakai system
injeksi..? Ya karena saat ini kita membutuhkan suatu alat transportasi yang
hemat bbm, mudah perawatan serta ramah lingkungan, bahkan bagi mesin sekelas
motogp sangat membutuhkan teknology fuel injection ini. Yang kedua adalah
teknology injeksi ini mampu memberikan campuran bbm-udara yang ideal mendekati
stochiometric yaitu 15:1 (a/f ratio) pada semua tingkat kecepatan. Hal ini yang
tidak mampu diberikan oleh teknology karburator.
Injeksi dan karburator ini sama-sama termasuk
dalam system bahan bakar. Yang memiliki fungsi :
1. Memberikan komposisi campuran bbm-udara yang
ideal kepada mesin.
2. Menjaga perbandingan komposisi antara bbm dan udara selalu tepat pada semua tingkat kecepatan.
2. Menjaga perbandingan komposisi antara bbm dan udara selalu tepat pada semua tingkat kecepatan.
Nah sebelumnya, kita perlu mengerti sejenak
mengenai sejarah motor injeksi di Indonesia dan Dunia.
(Beberapa saya kutip dari tabloid dan majalah) Untuk
urusan motor ber kapasitas silinder kecil, kita orang indonesia masih kalah
dengan India atau negara asia lain seperti Thailand. Di indonesia baru
melaunching sepeda motor injeksi pertama type bebek tahun 2005 akhir. Dengan
nama Honda Supra X125 PGMFI (programmed fuel injection), walaupun basic engine
dan system sama dengan Honda Wave 125i. Berdasarkan riset lab AHM mengatakan
bahwa system fuel injection ini lebih hemat 6% dari type karburator. Artinya
jika sama-sama mengisi bbm sebanyak 3 liter dimana (1liter = 80km) berarti
system karburator berjalan 240km sedangkan system injeksi berjalan 254,4km.
Yamaha pun mengikuti cara yang sama dengan
mengeluarkan Yamaha Vixion dengan type sport 150cc. Setelah di test, 1liter
bisa mencapai 50km. Kemudian di ikuti juga oleh Suzuki dengan bebek Shogun 125
hyper injection pada bulan juni 2008. Di ajang Jakarta Fair 2008, pabrikan TVS
memajang sport injeksi Apache RTR 160cc, Bajaj tak mau ketinggalan dengan Bajaj
Pulsar 220 DTS Fi dan Kawasaki memajang trail KLX 250S injection water coolant.
System injeksi ini dilahirkan oleh Robert Bosch
yang berhasil meranvang pompa injeksi untuk diesel putaran tinggi (1922-1927).
Dan akhirnya system injection ini diperbarui pada 1960 dan tahun '67 dipakai VW
dengan system elektronika.
Lalu toyota mengembangkan system EFI (electronic fuel injection) pada tahun 1971.. Sedangkan untuk roda 2, Honda memperkenalkan pertama kalinya dengan merilis CX 500 Turbo.
Lalu toyota mengembangkan system EFI (electronic fuel injection) pada tahun 1971.. Sedangkan untuk roda 2, Honda memperkenalkan pertama kalinya dengan merilis CX 500 Turbo.
Melihat apa yang dilakukan pendahulu, layaklah
kita perlu tahu kelebihan dari system injeksi:
1. Komposisi antara bbm-udara sangat baik
mendekati stochiometric 15:1. Karena system ini dilengkapi dengan CDI pintar
bernama ECU (engine controle unit) yang dibantu dengan banyak sensor untuk
mengetahui kondisi mesin seperti MAP (manifold absolute pressure), IAT (intake
air temperature), TPS (throttle position sensor), EOT (engine oil temperatur),
ECT (engine coolant temperature), rotational speed sensor, bank angle sensor,
oxygen sensor, CO sensor, EGT (exhaust gas temperatur).
ECU ini mampu memberikan kualitas campuran bbm-udara yang tepat.
ECU ini mampu memberikan kualitas campuran bbm-udara yang tepat.
2. Tarikan lebih responsif (akselerasi cepat),
berbeda system dengan karburator yang menunggu di hisap oleh piston saat
langkah hisap dimana jarak intake valve sangat jauh dengan karburator atau
spuyer bensin, menyebabkan ada keterlambatan suplai bensin di silinder.
Sedangkan systen injeksi, bbm di semprotkan atau dipaksa masuk ke silinder
dengan tekanan 2,94kPa sehingga tidak perlu menunggu piston menghisap karena
bbm sudah siap di area intake valve, maka keterlambatan waktu suplai bensin
berkurang dan efisiensi menjadi lebih tinggi.
3. Mesin mudah hidup, karena memiliki sensor suhu
mesin dan suhu udara sekitar, maka ECU sangat tahu kondisi motor saat itu,
sehingga dia mampu melakukan choke secara otomatis dengan menambahkan jumlah
bbm lebih banyak.
4. Mudah perawatannya, mengapa? Bukannya malah
ribet perawatannya....!
Seringkali saya ditanya mengapa saya mengatakan system injeksi koq gampang ngerawatnya. Jawabannya....: Karena system ini meminimalkan pekerjaan service yang dilakukan oleh mekanik. Contoh : pada motor karburator, ketika service, maka mekanik perlu membongkar karburator, menyemprot dengan kompresor lalu memasang dan menyetelnya. Bandingkan dengan system injeksi, ketika service, bagian ini tidak perlu di bongkar, tidak perlu di setel karena menggunakan komputer. Jadi apanya yang ribet.
Seringkali saya ditanya mengapa saya mengatakan system injeksi koq gampang ngerawatnya. Jawabannya....: Karena system ini meminimalkan pekerjaan service yang dilakukan oleh mekanik. Contoh : pada motor karburator, ketika service, maka mekanik perlu membongkar karburator, menyemprot dengan kompresor lalu memasang dan menyetelnya. Bandingkan dengan system injeksi, ketika service, bagian ini tidak perlu di bongkar, tidak perlu di setel karena menggunakan komputer. Jadi apanya yang ribet.
Jadi... Sudahkan motor anda berteknologyi fuel
injecton ...
Berikut beberapa tips dan proses
perawatan serta pengecekkan busi sepeda motor.
1. Pelepasan tutup busi (cop busi)
1. Pelepasan tutup busi (cop busi)
•lepaskan tutup kepala busi dan
cek kondisi karet penyekat dari tutup kepala busi.
•apabila kondisi karet penyekat tidak baik, (tidak menutup kepala busi dengan rapat) maka gantilah dengan tutup kepala busi serta karet penyekat dengan yang baru.
•karet penyekat ini berfungsi untuk mencegah kotoran dan air masuk kedalam kepala busi. Kondisi ini sering menyebabkan motor mogok saat hujan.
•rawatlah tutup kepala busi serta karet penyekat setiap kali anda melakukan servis. Perawatan ini akan lebih sering bila sepeda motor anda sering dipakai saat hujan.
•apabila kondisi karet penyekat tidak baik, (tidak menutup kepala busi dengan rapat) maka gantilah dengan tutup kepala busi serta karet penyekat dengan yang baru.
•karet penyekat ini berfungsi untuk mencegah kotoran dan air masuk kedalam kepala busi. Kondisi ini sering menyebabkan motor mogok saat hujan.
•rawatlah tutup kepala busi serta karet penyekat setiap kali anda melakukan servis. Perawatan ini akan lebih sering bila sepeda motor anda sering dipakai saat hujan.
2. Pemeriksaan busi
•lepaskan busi dengan menggunakan kunci busi,
dengan arah berlawanan jarum jam.
•periksa kondisi busi sesuai dengan perincian berikut
•periksa kondisi busi sesuai dengan perincian berikut
1.Periksa insulator keramik yang berwarna putih
dari kerusakan bentuk dan posisi.
2.Periksa inti elektroda bagian tengah dari keausan dan dimensi yang mengecil atau memendek.
3.Periksa pula elektroda samping terhadap bentuk yang mengecil akibat keausan.
4.Cek terhadap penumpukan karbon disekitar elektroda.
(Warna coklat terang menandakan pembakaran sempurna, warna hitam kering = campuran kaya, warna putih pucat = campuran miskin)
2.Periksa inti elektroda bagian tengah dari keausan dan dimensi yang mengecil atau memendek.
3.Periksa pula elektroda samping terhadap bentuk yang mengecil akibat keausan.
4.Cek terhadap penumpukan karbon disekitar elektroda.
(Warna coklat terang menandakan pembakaran sempurna, warna hitam kering = campuran kaya, warna putih pucat = campuran miskin)
3. Pemakaian busi
•apabila kondisi masih baik, tidak menyimpang
dari pengecekkan di atas, maka busi dapat di pakai kembali.
•bersihkan tumpukan karbon dengan menggunakan
sikat kawat, jangan menggosok inti elektroda tengah dengan amplas.
Note: untuk type platinum dan iridium tidak
diperbolehkan membersihkan dengan sikat kawat, agar tidak merusak inti
elektroda tengah.
•setel celah inti elektroda tengah dan samping
dengan alat "feeler gauge". Dengan ukuran sesuai dengan spesifikasi
mesin atau yang tertera pada kode busi pada box busi.
Note:untuk type platinum dan iridium tidak diperbolehkan melakukan penyetelan gap / celah busi.
Note:untuk type platinum dan iridium tidak diperbolehkan melakukan penyetelan gap / celah busi.
4. Pengecekkan nyala busi
•pasang busi pada tutup kepala busi, dekatkan
kutub elektroda busi pada silinder head.
•posisikan kontak "on", lakukan kick starter atau dengan tombol electric starter dan amati apakah percikan terjadi dan berwarna biru serta nyala api tidak menyebar di sekeliling busi.
•posisikan kontak "on", lakukan kick starter atau dengan tombol electric starter dan amati apakah percikan terjadi dan berwarna biru serta nyala api tidak menyebar di sekeliling busi.
Note: untuk system injeksi, sebelum anda
nelakukan pengecekkan nyala busi, tutup dahulu lubang busi dengan busi bekas
agar campuran bbm-udara yang masuk ke silinder tidak terbakar ke luar silinder.
5. Pemasangan busi
•pasang kembali busi dengan menggunakan tangan
terlebih dahulu searah jarum jam sampai rapat untuk mencegah kerusakan ulir.
•kencangkan busi sesuai dengan nilai torsinya.
•kencangkan busi sesuai dengan nilai torsinya.
1,2kg.m atau 11,7 N.m (type bebek) dan 2kg.m atau
19,6 N.m (type sport).
Note: pengencangan busi yang terlalu rapat (tidak sesuai dengan nilai torsinya) dapat menyebabkan ulir aus dan busi menjadi retak.
Note: pengencangan busi yang terlalu rapat (tidak sesuai dengan nilai torsinya) dapat menyebabkan ulir aus dan busi menjadi retak.
•pasangkan kembali tutup kepala busi dengan karet
penyekat hingga rapat dan pas.
6. Penyalaan motor
•nyalakan motor samapai 3menit, lalu setel ulang
rpm motor (±1400rpm).
•naikkan rpm sampai 7000-8000 rpm, jika motor tidak tersendat-sendat atau brebet, maka busi masih baik.
•naikkan rpm sampai 7000-8000 rpm, jika motor tidak tersendat-sendat atau brebet, maka busi masih baik.
•apabila kondisi diatas terjadi, maka busi sudah
tidak baik lagi. Segeralah ganti busi dengan yang baru.
Tips:
•penggunaan dan perawatan busi yang benar akan mengembalikan performa sepeda motor anda.
•penggunaan dan perawatan busi yang benar akan mengembalikan performa sepeda motor anda.
•busi standar akan beroperasi optimum sampai
pemakaian 6000-7000km. Segeralah mengganti busi apabila sudah melampaui
kilometer tersebut.
•apabila anda menginginkan memakai busi tersebut lagi, maka anda akan mendapati kemampuan busi yang sudah menurun.
•apabila anda menginginkan memakai busi tersebut lagi, maka anda akan mendapati kemampuan busi yang sudah menurun.
•Umur busi akan menjadi pendek bila kondisi sepeda
motor anda buruk. Seperti:
1.Bahan bakar buruk (banyak campuran minyak
tanah, timbal).
2.Pembakaran tidak sempurna.
3.Pengapian tidak tepat.
4.Campuran bbm-udara terlalu miskin atau terlalu
boros.
5.Terjadi kebocoran oli pada ruang bakar.
6.Pemakaian tingkat panas busi yang tidak tepat.
Pastikan mesin sepeda motor anda selalu terawat
dan gantilah busi sesuai dengan masa pakainya.
Modifikasi Fuel Pressure
Beberapa cara bisa dilakukan
untuk memaksimalkan kinerja motor injeksi. Salah satunya dengan memodifikasi
fuel pressure. "Tekanan fuel pressure standarnya dinaikkan", buka
ilham wahyudi, service education PT. Surya Timur Sakti Jatim dealer motor
yamaha surabaya.
Gandoz tapepa, instruktur sekolah
mekanik HMTC jakarta ikut buka suara. "Ngoprek injeksi bisa dilakukan
melalui fuel pressurenya", ucap instruktur asli yogyakarta.
Logikanya, dengan tekanan bahan bakar yang meningkat sedang diameter lubang injeksi tetap, semburan bahan bakar dalam bentuk pengkabutan akan lebih baik.
"Gelembung semprotan bahan bakarnya bisa lebih halus. Proses pembakaran bisa lebih sempurna lagi". Timpal hermanu dari hku racing surabaya yang lagi getol ngoprek motor injeksi ini", pengaruh bagi motor, "akselerasinya akan lebih cepat, " terang hermanu.
Logikanya, dengan tekanan bahan bakar yang meningkat sedang diameter lubang injeksi tetap, semburan bahan bakar dalam bentuk pengkabutan akan lebih baik.
"Gelembung semprotan bahan bakarnya bisa lebih halus. Proses pembakaran bisa lebih sempurna lagi". Timpal hermanu dari hku racing surabaya yang lagi getol ngoprek motor injeksi ini", pengaruh bagi motor, "akselerasinya akan lebih cepat, " terang hermanu.
Perlu diperhatikan dalam memodifikasi fuel
pressure ini tak boleh sembarangan. Beberapa hal perlu diperhatikan.
Pertama kenaikan tekanannya. "Jangan sampai
terlalu besar. Menjulangnya tekanan akan beresiko pada part yang terkait. Bisa
merusak atau merembes," terang Hermanu.Tekanan yang besar dengan tetap
memakai selang dan sambungan standarnya sangat rentan membikin pecah selang
atau sambungannya. Dari pabrik contohnya tekanan 2,94kPa. Bila tekanan naik 2x
atau bahkan 3x lipat akan sangat bahaya. Selang dan sambungannya bisa nggak
kuat. Merembes atau bahkan pecah. Dan bahkan jika terkena percikan api bisa
terbakar.
Part lain pada injektornya. Diameter dan
banyaknya lubang pada injektor belum tentu bisa mengimbangi kenaikkan tekanan
yang terlalu gede. Akibatnya malah mubazir. Pengkabutan bahan bakar tak
sempurna atau sama dengan yang naiknya sedikit saja. Malah mubazir tekanan
berlebih.
Untuk aman dan baiknya kenaikan tekanan tak perlu
banyak-banyak mengingat masih memakai part terkait yang standar. "Cukup
naik 0,2 atau 0,3kPa ini saja sudah bisa membuat semburan injektor lebih bagus
pengkabutannya," terang Hermanu.
Yang perlu dicata, dalam memodifikasi fuel pressure ini akan mengakibatkan garansi dari pabrikan hangus. Jadi silakan ditimbang dulu.
Yang perlu dicata, dalam memodifikasi fuel pressure ini akan mengakibatkan garansi dari pabrikan hangus. Jadi silakan ditimbang dulu.
Gampang-gampang Susah
Motor dengan suplai bahan bakar injeksi yang ada
di pasaran ada yang mudah di modifikasi tapi ada juga yang sulit. Itu karena
kemasan fuel pressure regulator ada yang sudah dipaten
Untuk fuel pressure yang bisa di oprek ini
seperti Yamaha Vixion. Kemasan fuel pressure ini bisa dibuka, tapi ada juga
yang sulit. Pada fuel pressure ini terdapat pegas. "Pegas ini yang
diganjal dengan kawat atau pelat tipis,"
Fungsi dari pelat pengganjal ini untuk memendekkan jarak gas. Menambah elastisitas per. Tekanan fuel pressure akan bertambah."
Fungsi dari pelat pengganjal ini untuk memendekkan jarak gas. Menambah elastisitas per. Tekanan fuel pressure akan bertambah."
Sedang pada Honda supra x 125PGMfI fuel pressure
standarnya susah untuk dimodifikasi. Sebab kemasannya rapat dan di klaim,
menjadi satu dengan pompa bbm. Takutnya kalo salah buka bisa rusak. Maunya
ngoprek malak ganti baru set dengan pompa," ucap Hermanu.
solusinya Hermanu menawarkan untuk modifikasi.
Fuel pressure mencomot dari motor lain yang memiliki tekanan lebih tinggi atau
bisa diatur tekanannya. Bisa juga mengambil dari punya mobil yang kenaikkan
tekanannya tidak terlalu tinggi dari standarnya. Fuel pressure diletakkan
terpisah dengan pompa bahan bakar untuk mempermudah modifikasi.
Motor berbasis injeksi seperti
yamaha vixion, supra x125 PGMFI dan shogun 125 Hyper Injection kayaknya sulit
ditingkatkan performanya. Mekanik terkendala sistem ECU yang memprogram banyak
hal. Padahal bisa juga lho ditingkatkan powernya agar lebih besar ketimbang
standar. Mari kita bahas...
Ganti Knalpot... Hal yang paling mudah
meningkatkan tenaga instan adalah mengganti knalpot. Pelepas gas buang asli
yang dibuat memiliki hambatan besar, diganti dengan knalpot semi free flow. Tak
perlu mengubah sektor engine. Riset yang dilakukan sebatas mencari diameter dan
panjang pipa yang pas dengan karakter mesin. Selain dari diameter dan panjang
pipa. Tahap ubahan pada knalpot mentok pada pemilihan pembesaran leher knalpot.
Apakah dibuat 2 stage atau 3 stage dan lebih.
Pasang Piggy Bag... Ini alat yang disebut mampu
menipu ECU. Sinyal yang masuk ke otak ECU ditipu oleh perangkat ini. Hasilnya
ECU pun memerintah komponen seperti timing dan injektor bekerja tidak pada
kondisi standar.
"Program ECU bisa ditipu melalui piranti tersebut. Piggy bag dapat memprogram sesuai dengan keinginan. Dapat mengubah timing pengapian, campuran bahan bakar dan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan. Programnya juga sudah ada." Tutur Andhika bintang budaya, tuner asal Yogyakarta. Piggy bag mengambil jalur asli dari sistem kabel yang masuk ke ECU.
"Program ECU bisa ditipu melalui piranti tersebut. Piggy bag dapat memprogram sesuai dengan keinginan. Dapat mengubah timing pengapian, campuran bahan bakar dan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan. Programnya juga sudah ada." Tutur Andhika bintang budaya, tuner asal Yogyakarta. Piggy bag mengambil jalur asli dari sistem kabel yang masuk ke ECU.
Langkah menipu ECU lumayan memberi pengaruh
banyak. Victor loreno, mekanik Victor Garage semarang,
yang merupakan agen tunggal unichip jawa tengah dan jogjakarta ini pernah melakukan pemasangan
unichip pada Honda Supra X125 PGMFI. "Dari tenaga hanya 7 Dk naik drastis
jadi 9 Dk. Padahal mesin masih benarbenar standar."
Berarti kenaikkan tenaga lebih dari 20%. Dapat
dibayangkan jika itu terjadi pada motor-motor injeksi lainnya jika sudah
mengalami ubahan seperti penggantian knalpot. Piggy bag seperti merek Dastek memiliki
berbagai tipe. Mulai tipe A, B, C sampai tipe Q dan Q+. "Di dalamnya dapat seting berbagai poin.
Seperti tipe Q punya 672 poin, fuel controller 336 poin dan timing controller
336 poin." Yang lebih hebat lagi,
Dastek type Q atau Q+ punya fitur lebih lengkap. Ada 5 output fitur yang bisa dipakai sebagai
tambahan.
Misalnya NOS driver jika akan mengaktifkan
semburan gas nitro. Atau ekstra injektor driver jika ingin mengaplikasi 2 buah
injektor. "Semua serba otomatis. Melalui piggy bag fitur tambahan tersebut
bekerja dengan sendirinya sesuai settingan yang dilakukan. Seperti NOS akan
aktif pada rpm tertentu, jika map nya digunakan, begitu juga dengan ekstra
injector akan berfungsi sama."
Hebatnya khusus piggy bag, dapat dikumpulkan
dalam bentuk map layaknya cdi programmable. Lima map dapat diseting sesuai keinginan.
Artinya tersebut dipilih berdasarkan kebutuhan, misalnya untuk balap atau
harian.
Cangkok CDI Programmable... Hermanu dari hku
racing surabaya yang berhasil mencangkok CDI Rextor programmable ke Honda Supra
X PGMFI yang ngebet pengen ngencengin motor injeksi.
Untuk mengaktifkan CDI di motor injeksi harus
membuat jalur pengkabelan baru. "Jalurnya tinggal disesuaikan dengan
CDI," ujar Hermanu. Dari plus (+) aki lewat kontak lalu ke CDI, jangan lupa
lewat sekring. CDI juga menggunakan sinyal pick up modif.
Agar CDI mendapat sinyal api, kudu memodif pick
up pulser yang ada di magnet sehingga CDI rextor tetap berjalan dan ECU juga
berfungsi. Mencangkok CDI programmable ke motor injeksi ini supaya timing
pengapian dapat di atur sesuai rpm mesin. Sehingga performa jauh lebih
maksimal.
Volume silinder
ato cylinder capacity adalah volume ruang dari ruang bakar mesin yang dihitung
saat piston berada di TMB (titik mati bawah) sampai posisi TMA (titik mati
atas). Jadi yang dihitung adalah volume pergerakkan piston dari TMB ke TMA,
atau sebaliknya. Sedangkan volume ruang di atas piston saat di posisi TMA
disebut volume ruang bakar atau combustion chamber. Volume ini bukan termasuk
volume silinder. (Kita bahas di posting lain)
Nah, untuk menghitung volume
silinder kita perlu tahu dahulu rumusan yang dipakai.
Volume silinder biasa disimbolkan dengan V2, dengan satuan cc (centimeter cubic) ada juga yang memakai satuan cf (cubic feet) dan cubic inchi.
Volume silinder biasa disimbolkan dengan V2, dengan satuan cc (centimeter cubic) ada juga yang memakai satuan cf (cubic feet) dan cubic inchi.
V2 = 0,785 x D x D x S x n.
Dimana :
V2: volume silinder (cc ato cm3)
D : diameter silinder atau piston
(cm)
S: panjang langkah piston (cm)
ato jarak antara TMA ke TMB.
n : jumlah silinder.
n : jumlah silinder.
Oke, kalau udah tahu rumus nya,
kita bahas masing2 variable...
•0,785 adalah konstanta, sebenarnya didapat dari penyederhanaan rumus phi/4. Karena rumus volume silinder sama dengan rumus volume tabung.
•D adalah bore atau diameter dari silinder dalam yang diukur dengan alat bore gauge (atau pake' jangka sorong/ mistar geser jika tak memiliki bore gauge) atau juga diameter piston dengan micro meter.
•0,785 adalah konstanta, sebenarnya didapat dari penyederhanaan rumus phi/4. Karena rumus volume silinder sama dengan rumus volume tabung.
•D adalah bore atau diameter dari silinder dalam yang diukur dengan alat bore gauge (atau pake' jangka sorong/ mistar geser jika tak memiliki bore gauge) atau juga diameter piston dengan micro meter.
•S adalah stroke atau panjang
langkah piston adalah jarak antara TMA sampai TMB.
•n adalah banyak nya silinder. Contoh: mesin CBR 1000cc 4silinder, berarti n=4. Mesin Yamaha Scorpio 225cc 1silinder, n=1.
•n adalah banyak nya silinder. Contoh: mesin CBR 1000cc 4silinder, berarti n=4. Mesin Yamaha Scorpio 225cc 1silinder, n=1.
Nah, jika sudah memahami
variable rumus diatas, kita coba menghitung volume silinder.
Coba lihat data atau spesifikasi teknis mesin yang ada di brosur penjualan motor atau mobil. Biasanya tertulis bore x stroke = 50 x 49,5mm (Honda supra fit satu silinder).
Maka, rubah satuan mm menjadi cm. D = 50mm= 5cm, S = 49,5mm= 4,95cm.
Coba lihat data atau spesifikasi teknis mesin yang ada di brosur penjualan motor atau mobil. Biasanya tertulis bore x stroke = 50 x 49,5mm (Honda supra fit satu silinder).
Maka, rubah satuan mm menjadi cm. D = 50mm= 5cm, S = 49,5mm= 4,95cm.
Maka, volume silinder V = 0,785 x 5 x 5 x 4,95 x 1 V = 97,14375 cc.
Contoh lain, mesin Honda Blade D
= 50mm, S = 55,2 mm Maka, volume silinder
V = 0,785 x 5 x 5 x 5,52 V = 108,3 cc.
V = 0,785 x 5 x 5 x 5,52 V = 108,3 cc.
Semoga dapat menambah ilmu kita
semua. (Untuk menghitung stroke secara manual di mesin akan di posting
terpisah)
Sesuai posting
sya sbelumnya, bagaimana yah cara menghitung panjang langkah piston atau
stroke.
Kalo membaca di
brosur sih dah tau, kayak posting sebelumnya. Biasanya ditulis bore x stroke =
50 x 55,2mm artinya diameter silinder 50mm dan panjang langkah piston 55,2mm.
Oke
Nah kalo menghitung
di motor nya gmana ???
Pertama siapkan
dulu kunci kunci untuk melepas silinder head (kop). Sehingga yg tersisa
silinder comp (blok) dan piston di dalemnya.
•putar magnet
dengan kunci T berlawanan jarum jam(anda di sebelah kiri motor). Jgn lupa
perhatikan rantai mesin (kamprat), jangan sampai kehimpit saat anda memutar
magnet.
•posisikan
piston pada titik mati bawah (TMB), yaitu posisi piston paling dibawah.
•ukur jarak bibir silinder blok atas dengan piston bagian atas. Dengan menggunakan jangka sorong atau "skekmat" dengan bagian kedalaman "depth bar". Contoh : 51mm.
•Kemudian posisikan piston pada titik mati atas (TMB).
•ukur jarak bibir silinder blok atas dengan piston. Contoh : 1,5mm.
•ukur jarak bibir silinder blok atas dengan piston bagian atas. Dengan menggunakan jangka sorong atau "skekmat" dengan bagian kedalaman "depth bar". Contoh : 51mm.
•Kemudian posisikan piston pada titik mati atas (TMB).
•ukur jarak bibir silinder blok atas dengan piston. Contoh : 1,5mm.
Nah untuk
mencari panjang langkah, perhatikan posisi piston saat TMA.
1. Jika posisi piston saat TMA adalah dibawah bibir silinder blok atas maka panjang stroke adalah 51mm - 1,5mm = 49,5mm.
1. Jika posisi piston saat TMA adalah dibawah bibir silinder blok atas maka panjang stroke adalah 51mm - 1,5mm = 49,5mm.
2. Jika posisi
piston saat TMA adalah di atas bibir silinder blok atas, maka panjang stroke adalah
51mm + 1,5mm = 52,5mm.
3. Jika posisi
piston sama rata dengan bibir silinder atas. Maka stroke adalah 51mm + 0mm =
51mm.
Oke kah
bloggers......
Nah, just info
juga. Bahwa panjang langkah piston atau stroke hanya berubah jika posisi pen
setang piston bawah (pen as kruk) dirubah posisi atau digeser.
Stroke tidak berubah jika hanya mengganti setang piston (connecting rod), menambah paking atau mengganti silinder lebih panjang..
Stroke tidak berubah jika hanya mengganti setang piston (connecting rod), menambah paking atau mengganti silinder lebih panjang..
CDI atau
capacitive discharge ignition adalah suatu alat / part kelistrikan yang
berfungsi sebagai alat untuk mengatur penyalaan percikkan busi. Dahulu, kita
mengenal istilah "setel platina" atau "advancer" yang
fungsinya juga sama yaitu mengatur percikkan bunga api. namun pengaturan masih
dilakukan secara manual, yaitu melalui kerenggangan pelatuk platina dengan case
serta advancer untuk memajukan waktu pengapian yang memakai prinsip gaya sentrifugal..
Namun sekali lagi, pengaturan itu dilakukan secara manual... Sehingga dibutuhkan penyetelan kerenggangan platina dan rumah nya..
Namun sekali lagi, pengaturan itu dilakukan secara manual... Sehingga dibutuhkan penyetelan kerenggangan platina dan rumah nya..
Seiring dengan
perkembangan jaman, orang mencari alternatif cara menggantikan mekanime platina
dengan mekanisme lain yang lebih praktis... Kemudian muncullah capacitive
discharge ignition atau CDI yang pengaturan nya secara elektronis sehingga
menjadilebih praktis... Dan free maintenance....
CDI ini
memudahkan si mekanik untuk memaksimalkan proses penyalaan busi, sehingga lebih
efisien, cepat dan maximal. CDI ini tersusun dari komponen-komponen elektronika
seperti resistor, capasitor, condensator, dioda, bahkan trafo... Dll.
Tiap-tiap pabrikan
CDI (shindengen, morits, denso dll) merahasiakan rangkaian sirkuit atau PCB
serta spesifikasi komponen di dalamnya untuk kepentingan bisnis mereka.
Selanjutnya CDI ini pun berkembang pesat menyesuaikan perkembangan teknologi motor bakar yang pesat. Sehingga muncullah istilah CDI analog dan digital....
Selanjutnya CDI ini pun berkembang pesat menyesuaikan perkembangan teknologi motor bakar yang pesat. Sehingga muncullah istilah CDI analog dan digital....
CDI
programmable.... Maksud nya..?
Ya CDI yang bisa di program
dengan menggunakan media laptop, PC atau pda. CDI digital yang ada di
motor-motor terbaru menggunakan CDI programmed atau sudah di program oleh
pabrikan dan enggak bisa dirubah rubah lagi..
Lalu apanya yang di program..?
CDI sebagaimana kita tahu,
berfungsi sebagai pengatur waktu pengapian atau kurva pengapian untuk proses
penyalaan busi. CDI juga berfungsi mengatur energi listrik yang bisa di
percikkan oleh busi serta mengatur durasi percikkan busi.
Jadi CDI memiliki 3 fungsi dasar ini.
Jadi CDI memiliki 3 fungsi dasar ini.
Nah, CDI programmable yang ada
saat ini, adalah memprogram waktu pengapian atau kurva pengapian. Mungkin next
time akan di atur durasi percikkan. Sedangkan energi yang dipercikkan biasanya
di set lebih besar dari standar pabrikan (150-200volt) yaitu sekitar 270 sampai
350volt bahkan ada yang mengeset sampai 450volt. Fungsinya ya agar percikkan
busi besar, sehingga mampu menyalakan campuran bbm-udara sampai habis sempurna.
Lalu mengapa saat ini, mekanik
lebih memilih CDI programmable atau CDI adjustable. Jawabannya ya karena CDi
ini memungkinkan mekanik bisa membuat motor pacuannya semakin kencang..
Sebagaimana di atas saya
jelaskan bahwa CDI programmable ini memungkinkan mekanik untuk memprogram atau
menge-set kurva pengapian dari CDI.
Kurva tuh apa an yah...?
Kurva pengapian adalah suatu
garis berbentuk kurva yang dibentuk dari angka derajad penyalaan busi.. Kurva
pengapian ini dibentuk dari garis axis "rpm" dan garis ordinat
"derajad pengapian".
Lalu, sedahsyat apa sih. Dengan
menge-set kurva pengapian, motor bisa menjadi kencang..
Walaupun CDI bukan inti utama
motor menjadi kencang, masih ada sektor lain sih seperti kompresi, ruang bakar,
cam, katub / klep, karbu dll.... Namun CDI ini adalah finishing part, yang
memoles mesin motor menjadi lebih maksimal..
Kembali ke kurva pengapian...
Menciptakan kurva pengapian yang tepat dapat membuat ledakan di ruang bakar
lebih besar dan maksimal sehingga menghasilkan power mesin lebih besar. Logikanya,
dengan cara makan yang benar dan tepat, kita akan mendapat tenaga lebih
besar... Gitu...
Itu sebabnya CDI programmable menjadi
CDI favorit untuk motor harian ato pacuan road race, drag ataupun cross....
Menge-set kurva ini akan lebih
maksimal dibarengi dengan pengujian motor di atas Dynotest. Karena hasil
perubahan yang kita buat dapat dilihat dari kurva Power dan Torsi hasil
Dynotest. Sehingga perubahan terukur, bukan hasil feeling si pengendara atau
joki motor.
Sudah banyak pilihan CDI
programmable buatan lokal Indonesia seperti Rextor, BRT, Xp dll. Walaupun
banyak juga CDI programmable buatan luar negeri yang bagus, namun karena faktor
harga yg reasonable, dan kualitas yang semakin bagus dan support SDM yang mudah
di ajak konsultasi, maka CDI programmable buatan anak bangsa ini menjadi
pilihan Favorit..
Apa sih yang
dimaksud dengan camshaft racing atau noken as racing...
Mungkin juga anda pernah mendengar istilah cam street performance, cam racing, bahkan cam full racing..
Mungkin juga anda pernah mendengar istilah cam street performance, cam racing, bahkan cam full racing..
Sebagai mana pernah saya tulis
di posting awal saya, bahwa camshaft atau noken as berfungsi sebagai
•pengatur saat atau waktu
pembukaan katub (in dan ex) serta penutupan katub.
•pengatur seberapa dalam katub tertekan.
•pengatur seberapa dalam katub tertekan.
•pengatur kecepatan aliran bahan
bakar masuk ke dalam silinder.
Nah, noken as racing adalah
noken as yang fungsi utama nya lebih baik dibanding noken as standar nya.
Contoh:
•Katub jadi tertekan lebih dalam, fungsinya agar bahan bakar yang masuk lebih banyak.
•katub terbuka lebih lama, sehingga waktu yang tersedia lebih banyak bagi bahan bakar untuk masuk ke dalam silinder. Ujung-ujungnya sih memaksimalkan efisiensi volumentris.
•Katub jadi tertekan lebih dalam, fungsinya agar bahan bakar yang masuk lebih banyak.
•katub terbuka lebih lama, sehingga waktu yang tersedia lebih banyak bagi bahan bakar untuk masuk ke dalam silinder. Ujung-ujungnya sih memaksimalkan efisiensi volumentris.
Noken as standar yang terpasang
di motor, diciptakan oleh pabrikan untuk mendapatkan karakter motor yang
efisien, baik dalam perolehan tenaga maupun dalam konsumsi bahan bakar.
Sedangkan noken as racing adalah
lebih mementingkan dalam peningkatan jumlah konsumsi bahan bakar agar bbm dapat
masuk sebanyak-banyaknya sesuai karakter yang di inginkan. Jarang sekali
pembuat noken as bertype racing, memikirkan pengaruh hemat bbm nya. Mayoritas
lebih mementingkan peningkatan power dan torsi motor.
Akhirnya timbul istilah-istilah
seputar peningkatan performa motor ini.
•street performance = noken as
yang dirancang untuk motor-motor bermesin masih standar ataupun dengan
perubahan yang tidak ekstrim.
•racing = noken as yang dibuat
untuk keperluan balap, biasanya karena mesin sudah mengalami perubahan yang
banyak. (Rasio kompresi, porting, piston, karburator, knalpot dll)
•full racing = noken as yang
dibuat untuk motor-motor dengan spesifikasi high performance engine. Dengan
perubahan yang ektrim dan spesifikasi lain dari standar pabrik. (cc naik jauh,
rasio kompresi sampai 14:1 , rasio bore to stroke)
Lah, balik ke istilah racing dan
teman2nya.. Untuk cam street performance biasa nya lift atau tinggi klep
terangkat tidak jauh dari patokan standarnya. Begitu juga dengan durasi
pembukaan klep.
Contoh: cam megapro standar
terangkat 6mm, maka cam street performance hanya terangkat 6,5mm. Contoh: cam
mega pro yang berdurasi 220 derajad. Maka untuk cam street performance seputar
240-250derajad. Sehingga katub lebih lama terbuka.
Untuk cam racing dan full
racing, lift klep bisa sangat jauh dari patokan standarnya.
Contoh: megapro racing cam bisa sampai 7mm bahkan 8mm. Untuk full racing bahkan bisa sampai 9mm. Contoh lagi: durasi cam bisa sampai 260-280 derajad. Bahkan untuk full race bisa sampai 320derajad pembukaan katub.
Contoh: megapro racing cam bisa sampai 7mm bahkan 8mm. Untuk full racing bahkan bisa sampai 9mm. Contoh lagi: durasi cam bisa sampai 260-280 derajad. Bahkan untuk full race bisa sampai 320derajad pembukaan katub.
Nah, sekarang banyak cam racing
ataupun full racing yang dibuat dari cam mentah. Dulu memang mekanik masih
menambal tonjolan noken dengan las argon atau dengan bahan dari ring piston
mobil. Namun hal tersebut sudah banyak ditinggalkan, karena faktor ketahanan
dan kekuatan bahan yang tidak sama dengan standar pabriknya. Sedangkan jika
kita membuat cam racin dari bahan cam mentah yang masih gemuk-gemuk, kita tidak
usah kuatir dengan kualitas bahan yang dipakai. Karena dah standar dan sama
dengan pabrik, maka cam racing buatan mekanik ini lebih tahan dan dapat dipakai
untuk waktu yang lama.
Sehingga kita dapat
memaksimalkan kerja mesin kita untuk race berikutnya atau untuk kebutuhan
setting mesin. Contoh penjual cam mentah atau cam setengah jadi ini dapat anda
click ke http://camshaftracing.blogspot.com
Panjang x lebar
x tinggi : 1.932 x
682 x 1.042 mm
Jarak sumbu roda : 1.251 mm
Jarak terendah ke tanah : 130 mm
Berat kosong : 114 kg
Tipe rangka : Twin Tube Frame
Tipe suspensi depan : Teleskopik
Tipe suspensi belakang : Tunggal (monoshock)
Ukuran ban depan : 70/90 - 17 m/c 38P
Ukuran ban belakang : 80/90 - 17 m/c 44P
Rem depan : Cakram hydrolik dengan piston ganda
Rem belakang : Cakram hydrolik dengan piston tunggal
Kapasitas tangki bahan bakar : 4,1 liter
Tipe mesin : 4 langkah SOHC pendingin air
Sistem pendinginan : Radiator dengan kipas elektrik
Diameter x Langkah : 58 x 47,2 mm
Volume langkah : 124,7 cc
Perbandingan kompresi : 10,7 : 1
Daya maksimum : 9,44 kWatt (12,8 Ps) pada 10.000 rpm
Torsi maksimum : 10,2 N.m pada 7.500 rpm
Kapasitas minyak pelumas : 1,0 liter pada penggantian periodik
Kopling : manual, 5 multi plate wet clutch
Gigi transmisi : 5 kecepatan
Pola pengoperan gigi : 1 -N-2-3-4-5
Starter : Elektrik starter & Kick starter
Aki : MF battery, 12volt - 3,5 Ah
Busi : ND U24ESR-N / NGK CR8E
Sistem pengapian : DC digital CDI
Jarak sumbu roda : 1.251 mm
Jarak terendah ke tanah : 130 mm
Berat kosong : 114 kg
Tipe rangka : Twin Tube Frame
Tipe suspensi depan : Teleskopik
Tipe suspensi belakang : Tunggal (monoshock)
Ukuran ban depan : 70/90 - 17 m/c 38P
Ukuran ban belakang : 80/90 - 17 m/c 44P
Rem depan : Cakram hydrolik dengan piston ganda
Rem belakang : Cakram hydrolik dengan piston tunggal
Kapasitas tangki bahan bakar : 4,1 liter
Tipe mesin : 4 langkah SOHC pendingin air
Sistem pendinginan : Radiator dengan kipas elektrik
Diameter x Langkah : 58 x 47,2 mm
Volume langkah : 124,7 cc
Perbandingan kompresi : 10,7 : 1
Daya maksimum : 9,44 kWatt (12,8 Ps) pada 10.000 rpm
Torsi maksimum : 10,2 N.m pada 7.500 rpm
Kapasitas minyak pelumas : 1,0 liter pada penggantian periodik
Kopling : manual, 5 multi plate wet clutch
Gigi transmisi : 5 kecepatan
Pola pengoperan gigi : 1 -N-2-3-4-5
Starter : Elektrik starter & Kick starter
Aki : MF battery, 12volt - 3,5 Ah
Busi : ND U24ESR-N / NGK CR8E
Sistem pengapian : DC digital CDI
Honda CS1 dari
standarnya sudah di design untuk hi-speed performance engine.. Dengan power
12,8Hp dan torsi 10,2 N.m serta perbandingan kompresi 10,7 : 1 sudah cukup
membuat anda berkebut ria di jalanan perkotaan, namun bagi anda yang merasa
belum cukup. Silahkan disimak apa saja yg perlu dimaksimalkan biar CS1 kesayanganmu
semakin kencang. Sebenarnya trik saya
ini sudah pernah dimuat di tabloid otoplus saat Honda CS1 baru di launching tahun
2008 lalu, namun saya akan share lagi di sini.
Up grade standar level 1.
Ini adalah
upgrade performa paling murah bagi anda yang berduit agak tipis.
1.Yang harus anda perbaiki paling awal adalah power motor, cara termudah adalah upgrade perbandingan kompresi motor CS1 kamu. Cukup bubut silinder head sebesar 0,5mm saja. Ini sudah menaikkan perbandingan kompresi menjadi 11,4 : 1. Lumayan cukup bagi motor yang dipakai sehari-hari. Asal kita tahu, dengan menaikkan perbandingan kompresi akan menaikkan power mesin.
2.Perbandingan 11,4 : 1 tersebut jangan pake' premium yah. Haram.
Minimal pertamax, syukur2 bisa minum Pertamax plus dengan oktan 95.
3.Setel celah katub dengan ukuran yang spesial.
Untuk celah katub in : 0,5mm dan celah katub ex : 0,20mm.
4.Untuk hasil maksimal, jangan pake oli pelumas dengan level buruk, minimal Api Service SJ. Lebih di utamakan SL.
1.Yang harus anda perbaiki paling awal adalah power motor, cara termudah adalah upgrade perbandingan kompresi motor CS1 kamu. Cukup bubut silinder head sebesar 0,5mm saja. Ini sudah menaikkan perbandingan kompresi menjadi 11,4 : 1. Lumayan cukup bagi motor yang dipakai sehari-hari. Asal kita tahu, dengan menaikkan perbandingan kompresi akan menaikkan power mesin.
2.Perbandingan 11,4 : 1 tersebut jangan pake' premium yah. Haram.
Minimal pertamax, syukur2 bisa minum Pertamax plus dengan oktan 95.
3.Setel celah katub dengan ukuran yang spesial.
Untuk celah katub in : 0,5mm dan celah katub ex : 0,20mm.
4.Untuk hasil maksimal, jangan pake oli pelumas dengan level buruk, minimal Api Service SJ. Lebih di utamakan SL.
SAE cukup 20w50
saja.
5.Perbaiki
sistem transfer power, yaitu pada sistem kopling.
Ganti per kopling dengan per kopling racing, saat itu saya memakai per kopling "hku racing". Dengan per kopling ini, proses transfer power lebih terasa.
6.Jangan lupa setel kerenggangan rantai roda. Hal yang sepele ini sering di abaikan. Rantai roda yang kendor bisa mengurangi power hingga 0,5Hp.
Silahkan di coba..
Ganti per kopling dengan per kopling racing, saat itu saya memakai per kopling "hku racing". Dengan per kopling ini, proses transfer power lebih terasa.
6.Jangan lupa setel kerenggangan rantai roda. Hal yang sepele ini sering di abaikan. Rantai roda yang kendor bisa mengurangi power hingga 0,5Hp.
Silahkan di coba..
Tunggu trik
level 2 untuk CS1.
Belum puas dengan up grade cs1
level 1, mari kita bahas dengan up grade cs1 level 2. Up grade level 2 adalah
up grade level 1 + beberapa poin pengerjaan tune up. Artinya anda harus
mengerjakan up grade di level 1 dahulu, seperti naikkin rasio kompresi, pake
setelan klep spesial, pake oli api service SL, pake per kopling racing....
Sehingga up grade level 2 lebih terasa kenaikkan power nya.
Oke kita mulai ....
Oke kita mulai ....
1. Mengaplikasi karbu manual skep atau piston
valve.
Karbu standar bawaan dari pabrik, CS1 di bekali
dengan karburator tipe vacum atau constant velocity dengan diameter venturi
28mm dengan spuyer slow jet 35 dan main jet 108. Karbu ini memiliki karakter
lebih lembut dan tarikan kurang responsif jika anda termasuk maniac
kecepatan. Maka langkah pertama untuk
memperbaiki akselerasi Honda CS1 ini, kita mengganti dengan karbu tipe skep atau
piston valve, bisa pake karbu Keihin PE28mm bawaan NSR SP. Dengan slow jet 42
dan main jet 120. Bisa juga pake karbu merek Koso Oval Powerjet 28mm dengan
slowjet 42 dan mainjet 115 dan powerjet 32. Jangan lupa mengganti kabel gas
dengan tipe manual, bukan vacum. Dan juga filter udara dilepas atau bisa juga
box dipasang dengan kasa filter di lepas.
Setelah akselerasi bagus kita lanjut ke..
2. Pakai kanvas kopling racing. Bisa pakai merek
TDR, BRT atau Daytona karbon kevlar.. Untuk tipe tiger. Dipadukan dengan per kopling racing maka
akselerasi semakin bagus karena transfer tenaga semakin baik. Bahkan
perpindahan persneleng bisa membuat roda belakang sliding.
3. Pakai racing camshaft atau noken as racing.
Bisa pakai merek-merek racing atau buat sendiri di bengkel pembuat noken as
(seperti: hku racing surabaya).
Untuk motor harian cukup lift klep dibuat lebih tinggi 1mm saja, jangan terlalu
tinggi mengingat untuk harian.
4. Menghaluskan intake manifold dan exhaust
manifold. Dengan memperhalus dinding lubang masuk akan memperbaiki efisiensi
volumetris sehingga bahan bakar yang masuk semakin banyak dan cepat masuknya.
5. Setel klep atau celah katub intake 0,05mm dan
exhaust 0,20mm
6. Aplikasi knalpot racing atau custom bikinan
tukang knalpot. Bisa pake knalpot racing seperti yoshimura atau ahrs dll, kalau
saya lebih suka custom, membuat knalpot di tukang knalpot dengan spesifikasi
baru. Diameter pipa leher 25mm, diameter pipa silencer 35mm. Model free
flow..Tanpa glasswool. Jika 35mm dirasa kurang loss, bisa dirubah menjadi 38mm.
7. Pasang CDI racing. Untuk memperbaiki
pembakaran oleh busi maka perlu mengganti CDI standar dengan limiter 11.000
dengan CDI yang bisa di program ulang kurva pengapian nya dan memiliki limiter
rpm lebih tinggi.
Bisa pakai merek BRT, Varro, XP atau bahkan Rextor. Dari tipe adjustable sampai programmable.
Bisa pakai merek BRT, Varro, XP atau bahkan Rextor. Dari tipe adjustable sampai programmable.
Nah.... Jangan lupa lagi, oli mesin jangan
macam2.. Pastikan memakai pelumas dengan API Service minimal SL dengan
kekentalan SAE 20w50.
Oke selamat mencoba...
Nama desmodromic dibentuk dari
kata dalam bahasa yunani yaitu desmos dan dromos. Desmos berarti teratur
(controlled) sedangkan dromos berarti jalur (course, track).
Meski mesin desmodromic sendiri image nya telah
melekat dengan Ducati, tapi sistem ini bukanlah ciptaan Ducati. Jauh sebelum
dikembangkan oleh insinyur Ducati bernama Fabio Taglioni pada 1956 di mesin
Ducati 125 Grand Prix disebut juga Ducati 125 Desmo, sistem ini sudah dipatenkan
lebih dulu pada 1896.
Adalah Gustav Mees yang mendaftarkan nama
Desmodromic valve pertama kali. Lantas di ikuti pada 1907 oleh Aries yang
menyebut Desmodromique. Bahkan pada GP 1914, Delage sudah menggunakan sistem
ini. Sebutan Desmodromic sendiri ditujukan
pada pengaturan klep atau valve tanpa pegas klep. Di Ducati sistem ini biasanya
terdapat dua profil kem dengan dua rocker arm untuk satu klep.
Faktanya konstruksi desmo ini bisa bermacam-macam. Namun muaranya tetap satu yaitu menggunakan profil kem pembuka klep dan profil kem penutup klep. Dan lengan rocker arm penghubung yang mampu menggerakkan klep naik turun dalam arah translasi.
Faktanya konstruksi desmo ini bisa bermacam-macam. Namun muaranya tetap satu yaitu menggunakan profil kem pembuka klep dan profil kem penutup klep. Dan lengan rocker arm penghubung yang mampu menggerakkan klep naik turun dalam arah translasi.
Artinya gerakan klep saat menutup tidak
mengandalkan pegas klep seperti pada sistem konvensional. Klep menutup karena mengikuti
profil kem pembalik.
"Tujuan khusus dari penggunaan desmodromic
adalah memaksa klep untuk mengikuti timing diagram buka dan tutup se-konsisten
mungkin. Sehingga kehilangan energi bisa dihindari dan efisiensi volumetris
bisa sempurna. Dan kurva performa menjadi lebih seragam serta ketahanan menjadi
lebih baik," jelas Fabio Tagliono.
Dengan sistem ini maka energi yang digunakan
untuk mengatur klep jelas jauh lebih baik dan loss energi juga kecil. Dan
karena gaya
yang bekerja saling berlawanan, maka lendutan dari rocker arm pun bisa
diminimalkan. Efek selanjutnya, klep dengan mudah mampu melayani putaran mesin
yang tinggi. Data dari Ducati, GP8 , "pastinya putaran mesin lebih dari
19.000 rpm. Namun seberapa jauh tingginya itu merupakan kompromi dari performa
,tenaga dan driveability". Kata Filippo Preziosi, Technical Director
Ducati Corse. Sedangkan sistem pegas konvensional hanya mampu hingga 18.000 rpm
saja.
Selamat datang Unlimitter Engine...
Berikut adalah istilah-istilah
yang sering di perbincangkan dan sering tertera didepan kotak pelumas sepeda
motor... Saya coba untuk menjelaskan satu-persatu :
SAE__
Singkatan dari Society of Automotive Engineers adalah persatuan ahli otomotif dunia yang bertugas menetapkan standar viskositas atau kekentalan (ukuran dari tebal lapisan oli serta mampu alir oli) pada suhu 100 derajad celcius dan pada -18 derajad celcius. Jenis SAE yang umum digunakan di negara tropis adalah 10W-30 dan 20W-50.
Singkatan dari Society of Automotive Engineers adalah persatuan ahli otomotif dunia yang bertugas menetapkan standar viskositas atau kekentalan (ukuran dari tebal lapisan oli serta mampu alir oli) pada suhu 100 derajad celcius dan pada -18 derajad celcius. Jenis SAE yang umum digunakan di negara tropis adalah 10W-30 dan 20W-50.
¤ angka di depan (ex : 10 atau 20) menunjukkan
tingkat viskositas atau kekentalan saat mesin masih bekerja di suhu dingin.
¤ W menunjukkan jenis oli ini dapat digunakan di
daerah yang memiliki iklim dingin (winter).
¤ angka di belakang menunjukkan tingkat viskositas saat mesin bekerja pada suhu panas.
¤ angka di belakang menunjukkan tingkat viskositas saat mesin bekerja pada suhu panas.
Oli dengan 2 angka ini disebut dengan oli multi
grade.... Sedangkan oli dengan 1 angka disebut singgle grade (20W, 10W).
JASO__
Japan Automobile Standard Organization, adalah suatu badan organisasi yang bertugas mengeluarkan standar "grading" atau level oli yang didasarkan terhadap kandungan phospor dalam oli (standar ini dibuat oleh Jepang untuk memenuhi tuntutan teknologi di sepeda motor yang di dalamnya terdapat kopling).
Japan Automobile Standard Organization, adalah suatu badan organisasi yang bertugas mengeluarkan standar "grading" atau level oli yang didasarkan terhadap kandungan phospor dalam oli (standar ini dibuat oleh Jepang untuk memenuhi tuntutan teknologi di sepeda motor yang di dalamnya terdapat kopling).
¤ JASO MA (gesekan tinggi) Oli yang khusus
digunakan pada mesin yang menggunakan gesekan besar seperti kopling basah, ada
di type cub dan sport.
¤ JASO MB (gesekan rendah) Khusus untuk mesin dengan gesekan lebih kecil. Seperti kopling kering matic.
¤ JASO MB (gesekan rendah) Khusus untuk mesin dengan gesekan lebih kecil. Seperti kopling kering matic.
API Service__ American Petroleum Institute,
adalah suatu institusi di amerika yang bertugas menetapkan "grading"
atau level oli menurut Service Classification untuk mesin bensin. Standar
grading di dasarkan kepada proteksi oksidasi, proteksi keausan, high
temperature engine deposit, foaming, pembentukan asam, pembentukan kerak,
perlindungan korosi yang berujung kepada konsumsi bahan bakar yang efisien,
performa mesin dan emisi yang rendah. Grading yang ada : SG, SJ, SL, SM : untuk
motor keluaran tahun 94.
Semakin tinggi API service nya, semakin baik pula
kualitas oli nya...
Sewaktu rem dijalankan, peralatan
rem bekerja untuk membangkitkan gesekan antara ban dan permukaan jalan, dan
demikian dapat menghentikan laju kendaraan.
Gaya pengereman maksimum (gaya
gesekan) untuk permukaan jalan di ambil dari gaya yang menekan atas permukaan jalan dan koefisien
gesek. Dan dinyatakan dengan rumusan berikut:
Gaya pengereman = Gaya yg bekerja atas permukaan
jalan x Koefisien Gesek Jalan
*gaya (N) yg bekerja atas permukaan jalan adalah:
Berat yang di bebankan pada permukaan jalan (kg)
x percepatan gaya berat (G).
*besar G : konstanta 9,81 meter/detik kuadrat.
*besar G : konstanta 9,81 meter/detik kuadrat.
Contoh:
Jika koefisien gesek 0,5 dan distribusi berat adalah 100kg pada roda depan dan 60 kg pada roda belakang, maka gaya pengereman maksimum adalah
Jika koefisien gesek 0,5 dan distribusi berat adalah 100kg pada roda depan dan 60 kg pada roda belakang, maka gaya pengereman maksimum adalah
*untuk roda depan : 100 x 9,81 x 0,5 = 490,5 Newton.
*untuk roda belakang : 60 x 9,81 x 0,5 = 294,3
Newton.
Dan gaya penekanan
ban adalah 2 x gaya
pengereman ban.
*gaya penekanan roda depan 2 x 490,5 = 981 N. Dan
gaya penekanan roda belakang 588,6 N.
Perubahan pembagian beban pada roda depan dan belakang.
Sewaktu rem dijalankan pada saat mengendarai
sepeda motor, suspensi depan tertekan dan suspensi belakang meregang. Ada gaya
yang yang mendorong pengendara ke depan sewaktu rem dijalankan dengan kuat.
Disebut gaya
inersia. Pengereman ini menyebabkan beban pada roda belakang berkurang,
sementara beban pada roda depan bertambah.. Jika pengereman dengan kuat tetap
dijalankan sewaktu beban roda belakang berkurang dan hampir tak ada beban, maka
pengereman yang kuat pada roda belakang cenderung untuk mengunci ban belakang.
Hal ini yang menyebabkan ban sliding sehingga kecepatan roda belakang akan
mendahului ban depan dan motor jadi oleng.
Untuk memanfaatkan kerja pengereman roda depan
dan belakang yang maksimum, diperlukan pengoperasian rem yang disesuaikan
dengan perubahan beban pada roda depan dan belakang.
Pembagian Gaya Pengereman
Menurut teori gaya pengereman maksimum bekerja tepat
sebelum kedua roda depan dan belakang mengunci secara bersamaan.
Contoh:
1. Pada permukaan jalan yang sangat licin dengan koefisien gesek 0,3 .batas pengereman adalah 370 N untuk roda depan dan 250 N untuk roda belakang. Jika gaya pengereman melampaui batas ini, ban akan slip atau sliding.
1. Pada permukaan jalan yang sangat licin dengan koefisien gesek 0,3 .batas pengereman adalah 370 N untuk roda depan dan 250 N untuk roda belakang. Jika gaya pengereman melampaui batas ini, ban akan slip atau sliding.
2. Jika koefisien gesek naik menjadi 0,6 . Gaya pengereman roda
depan naik 2 kali lipat sampai 930 N depan dan 330 N belakang.
3. Jika koefisien gesek yg umum untuk permukaan
jalan kering adalah 0,8 . Pada keadaan ini kendaraan tidak mudah slip. Roda
depan dapat lebih kuat 1400 N dan belakang 280 N.
Dengan demikian, jalan kering mempunyai koefisien
gesek lebih besar dan dengan menjalankan rem depan lebih kuat, kendaraan dapat
berhenti. Dalam jarak yang lebih pendek. Di lain hal, untuk kondisi jalan yang
licin dengan koefisien yang kecil, maka pengoperasian rem depan yang berlebihan
dapat mengakibatkan slip.
Sehingga diperlukan ketrampilan pengendara yang tinggi dalam menjalankan rem depan dan belakang.
Sehingga diperlukan ketrampilan pengendara yang tinggi dalam menjalankan rem depan dan belakang.
Motor-motor terbaru saat ini
telah banyak dilengkapi dengan piranti pendingin cairan yang lebih dikenal
dengan "radiator". Motor seperti Honda CS1, Vario, Yamaha Vixion,
Jupiter MX, Kawazaki Ninja 2tak ataupun 250 4tak sudah memakai piranti ini..
Bagaimana cara kerja "radiator" ini,
mari kita bahas perlahan-lahan.
Radiator adalah bagian dari sebuah sistem
pendinginan mesin. Jadi, radiator bukan part sebatang kara dalam meredam panas
pembakaran bahan bakar.
Sistem pendinginan mesin terdiri dari beberapa part yaitu :
Sistem pendinginan mesin terdiri dari beberapa part yaitu :
1. Radiator. Part yang terlihat banyak kisi-kisi
atau celah-celah kecil yang tersusun rapi dengan bahan aluminium. Dan biasanya
diletakkan di depan mesin.
2. Kipas radiator. Part yang berfungsi membantu memaksimalkan proses pendinginan radiator. Walaupun radiator dah terbuat dari bahan aluminium yang terbukti baik dalam penyerapan dan pelepasan panas, namun pada suhu tertentu yaitu diatas 80 derajad celcius, sangat memerlukan bantuan pendingin radiator dengan kipas ini, sehingga temperatur mesin dapat di jaga lebih ideal.
3. Water Pump. Atau disebut pompa cairan radiator, berfungsi mensirkulasikan cairan radiator dari silinder block lalu head untuk mengambil panas lalu cairan masuk ke radiator utk dibuang panasnya.
2. Kipas radiator. Part yang berfungsi membantu memaksimalkan proses pendinginan radiator. Walaupun radiator dah terbuat dari bahan aluminium yang terbukti baik dalam penyerapan dan pelepasan panas, namun pada suhu tertentu yaitu diatas 80 derajad celcius, sangat memerlukan bantuan pendingin radiator dengan kipas ini, sehingga temperatur mesin dapat di jaga lebih ideal.
3. Water Pump. Atau disebut pompa cairan radiator, berfungsi mensirkulasikan cairan radiator dari silinder block lalu head untuk mengambil panas lalu cairan masuk ke radiator utk dibuang panasnya.
Pompa ini bekerja terus-menerus selama mesin
bekerja, ada yang menggunakan putaran poros engkol atau crankshaft, ada juga
meminta putaran noken as atau camshaft, bahkan ada pula yang memakai pompa
elektris yang diputar oleh aki.
Pompa air ini menggunakan type pompa sentrifugal yang menggunakan sudu-sudu atau propeler untuk menimbulkan tekanan atau head energy agar dapat bersirkulasi ke seluruh lintasan selang radiator.
Pompa air ini menggunakan type pompa sentrifugal yang menggunakan sudu-sudu atau propeler untuk menimbulkan tekanan atau head energy agar dapat bersirkulasi ke seluruh lintasan selang radiator.
4. Thermo Sensor. Suatu piranti yang membaca suhu
cairan yang keluar dari silinder head atau mesin dan akan mau masuk ke
radiator. Penempatan ini dimaksudkan agar suhu yang dibaca merupakan suhu panas
yang terjadi di silinder head. Pembacaan suhu ini langsung terkoneksi ke
speedometer, sehingga pengemudi dapat mengetahui kondisi panas mesin motornya.
Bisa terbaca garis-garis tebal, atau juga angka.
5. Thermo switch. Suatu piranti saklar yang
menyambungkan aliran arus baterei ke kipas radiator. Sebagaimana kita tahu di
atas bahwa kipas radiator hanya bekerja saat suhu mesin dianggap panas, yaitu
saat suhu radiator diatas 100 derajad celcius. Nah termoswitch ini yang
mengontrol kapan kipas harus diputar.
6. Thermostat. Suatu piranti yang mengatur debit
aliran cairan radiator antara mesin masih dingin dan panas. Termostat ini
berbentuk seperti klep atau lubang pintu, dimana saat suhu mesin dingin, pintu
ini terbuka sedikit sehingga cairan radiator yang bersirkulasi sedikit sehingga
panas yang ditransfer memang masih sedikit. Namun, saat mesin sudah panas,
menghasilkan panas besar, maka termostat akan membuka penuh, sehingga debit
aliran maksimal dan proses penyerapan panas pun bisa maksimal.
7. Reservoir tank. Suatu tempat penampungan
cairan radiator cadangan dan overflow dari radiator.
8. Radiator cap. Tutup radiator ini memiliki
pegas klep yang berfungsi saat dingin, membuka masuk sehingga cairan dari
tangki cadangan bisa menambah volume yang bersirkulasi di radiator. Namun saat
panas, tutup ini akan membuka klep ke arah keluar untuk mengalirkan cairan yang
balik ke tangki cadangan.
nah, sekarang kita balik ke Radiator, benda ini
terdiri dari beberapa pipa kapiler kecil yang tersusun rapi yang bagian luar
ditempeli oleh kisi-kisi aluminium.
Sistem ini bekerja memakai prinsip konveksi, konduksi lalu konveksi dan radiasi.
Pertama-tama, cairan akan dipompakan memasuki silinder block lalu naek ke atas silinder head untuk mengambil atau menyerap panas mesin akibat pembakaran. Lalu keluar melalui selang radiator menuju termostat sebagai pengatur debit aliran, lalu melewati termosensor untuk dibaca panas nya, kemudian masuk ke radiator dari sisi atas, kemudian mengalir ke pipa2 kapiler kecil sampai ke bawah.
Sistem ini bekerja memakai prinsip konveksi, konduksi lalu konveksi dan radiasi.
Pertama-tama, cairan akan dipompakan memasuki silinder block lalu naek ke atas silinder head untuk mengambil atau menyerap panas mesin akibat pembakaran. Lalu keluar melalui selang radiator menuju termostat sebagai pengatur debit aliran, lalu melewati termosensor untuk dibaca panas nya, kemudian masuk ke radiator dari sisi atas, kemudian mengalir ke pipa2 kapiler kecil sampai ke bawah.
Panas mesin ini berpindah ke cairan melalui
proses konveksi, lalu merambat ke dinding pipa2 kecil radiator dan terjadilah
perambatan konduksi ke seluruh kisi-kisi. Lalu dari kisi-kisi akan menyalurkan
panas ke udara sekitar, bahkan saat suhu panas, udara akan dipaksa oleh kipas
untuk bertumbukan atau bersinggungan dengan kisi-kisi radiator.
Nah. Selama proses diatas berjalan sesuai
kerjanya dan cairan dalam keadaan penuh, maka mesin akan bekerja di suhu yang
stabil, sehingga menghasilkan power yang maksimal di berbagai kondisi panas
mesin. Apabila tidak, maka akan timbul istilah "overheating" atau
panas berlebihan.
Hal ini terjadi karena panas yang dihasilkan oleh
pembakaran tidak cepat dibuang keluar.
Banyak faktor-faktor pendukung terjadinya overheating ini.
Banyak faktor-faktor pendukung terjadinya overheating ini.
1. Mesin mengalami modifikasi ekstrem dengan
rasio kompresi tinggi. Seperti CS1 yang mulanya ber cc 125 menjadi 200cc.. Yang
ber-rasio kompresi 10,7: 1 menjadi 15 : 1.
2. Volume air kurang. Bisa di akibatkan karena kebocoran air di sistem pemasangan, volume air yang kurang ini menyebabkan kemampuan menyerap panas kurang.
3. Lubang pipa dalam radiator tersumbat. Hal ini bisa terjadi jika menggunakan air sebagai cairan radiator.. Dikarenakan air terdapat unsur, magnesium, kalium atau kalsium... Sehingga direkomendasikan memakai cairan khusus dari pabrikan yang sudah dilengkapi dengan anti karat dan anti beku.
2. Volume air kurang. Bisa di akibatkan karena kebocoran air di sistem pemasangan, volume air yang kurang ini menyebabkan kemampuan menyerap panas kurang.
3. Lubang pipa dalam radiator tersumbat. Hal ini bisa terjadi jika menggunakan air sebagai cairan radiator.. Dikarenakan air terdapat unsur, magnesium, kalium atau kalsium... Sehingga direkomendasikan memakai cairan khusus dari pabrikan yang sudah dilengkapi dengan anti karat dan anti beku.
4. Kipas tidak bekerja atau rusak. Sehingga panas
berlebih ini tidak mendapat support pendinginan.
Gejala dan penangulangan Mesin Overhead. Mesin
yang menggunakan radiator, pasti di speedometer dilengkapi penunjukkan level
panas mesin. Contoh: Honda CS1 di speedo meter bagian kiri terdapat 6 kotak
penunjuk suhu. Motor normal bekerja di garis tiga, dan bila jalanan macet, maka
garis akan naek ke garis 4.sehingga kondisi ini akan memutar kipas radiator
sehingga radiator akan mendapat support pendinginan dari kipas. Apabila suhu
menunjukkan garis maks atau 6.. Maka itu tandanya mesin Overheating.
Cara menanggulanginya : Matikan mesin, lalu
nyalakan kontak (listrik on, tapi mesin off). Hal ini akan menyalakan kipas
untuk mendinginkan radiator. Tunggu hingga garis suhu turun sampai ke garis 3,
lalu nyalakan mesin dan gunakan seperti biasanya.
Hku racing.
Saat kita bicara mengenai mesin,
bicara performa mesin, everything about engine design, maka pasti kita
menyebut-nyebut istilah rasio kompresi atau perbandingan kompresi atau pula
Compression Ratio (CR)...
Bahkan saat kita membaca data
spesifikasi yang tertera di brosur atau katalog penjualan, kita juga akan
membaca istilah perbandingan kompresi...
Nah, semua yang kita baca dan semua yg kita bicarakan adalah perbandingan kompresi ideal, bukan aktual sebenarnya di mesin...
Nah, semua yang kita baca dan semua yg kita bicarakan adalah perbandingan kompresi ideal, bukan aktual sebenarnya di mesin...
Lalu mengapa tidak membicarakan
atau menuliskan yang aktual saja.. Jawabannya adalah karena parameter ideal ini
lebih mudah dicerna atau dimengerti maksudnya oleh pikiran mekanik pada
umumnya, serta secara perumusannya yang lebih mudah sehingga orang lebih
menggunakan parameter ini sebagai data spesifikasi mesin nya. Sebelum kita
membicarakan perbandingan kompresi ideal dan aktual, marilah sebelumnya kita
singgung sebentar mengenai perbandingan kompresi ini.
Motor-motor yang diproduksi masal umumnya
menggunakan rasio kompresi yang standar yaitu 9 : 1 . Sedang kan motor2 yang menggunakan rasio kompresi
lebih dari angka 9, kita sebut sebagai kompresi sedang dan kompresi tinggi...
Contoh: honda matic beat memiliki rasio kompresi (CR) 9,2 : 1. Suzuki Shogun 125 ber CR 9 : 1. Honda CS1 , CR 10,7 : 1. Yamaha Vixion , CR 10,7 : 1.
Contoh: honda matic beat memiliki rasio kompresi (CR) 9,2 : 1. Suzuki Shogun 125 ber CR 9 : 1. Honda CS1 , CR 10,7 : 1. Yamaha Vixion , CR 10,7 : 1.
Perbandingan kompresi yang semakin besar atau
tinggi ini meng-interpretasikan sebagai kemampuan piston untuk mem-padat-kan
campuran bensin-udara ke dalam ruangan yang kecil atau sempit. Sebagaimana kita
tahu, saat kita meracik petasan ala nurdin m top (hehheheee) ,pasti kita
berusaha menekan-nekan ujung petasan agar ruangan menjadi padat. Nah hal ini
sama dengan ruang bakar mesin... Semakin padat atau semakin sempit ruang bakar
nya, maka semakin dahsyat pula ledakan yg dihasilkan... Sehingga menghasilkan
tenaga mesin yang jauh lebih besar dari motor dengan CC sama. Jadi, semakin tinggi perbandingan kompresi,
semakin tinggi pula tenaga yang dihasilkan.. Namun hal ini ada angka
batasannya.. Namanya, highest usefull compression ratio. Hingga rasio tertentu
atau max... Setelah nya akan terjadi penurunan karena faktor detonasi.
Nah, kembali ke rasio ideal dan aktual..
Rasio kompresi ideal adalah perbandingan volume
total diatas piston saat TMB dibagi dengan volume sisa saat piston TMA.
CR = Volume Total / Volume sisa
CR = (V1 + V2 ) / V1
Dimana:
V1 : volume ruang bakar atau volume diatas piston saat TMA. (cm3 atau cc).
V2 : volume silinder atau volume langkah dari TMB hingga TMA. (cc).
V1 : volume ruang bakar atau volume diatas piston saat TMA. (cm3 atau cc).
V2 : volume silinder atau volume langkah dari TMB hingga TMA. (cc).
V2 = phi/4 x D x D x S
Phi : konstanta 3,14
D : diameter piston (cm)
S : panjang langkah piston (cm)
Contoh:
Honda CBR.
Honda CBR.
D : 63,5mm
S : 47,2mm
V1 : 15,4 cc
V2 = 3,14/4 x 6,35 x 6,35 x 4,72 = 149 cc
Maka CR = (15,4 + 149) / 15,4 = 10,67 : 1.
Dibulatkan menjadi 10,7 : 1.
Sedangkan rasio kompresi aktual adalah
perbandingan volume total saat katub masuk menutup setelah TMB dibagi dengan
volume sisa.
Kalau CR ideal, V total nya dihitung saat piston
TMB (langkah kompresi). Sedangkan CR aktual, V totalnya dihitung saat langkah
kompresi aktual yaitu saat katub masuk menutup.
Sehingga perumusan jadi berbeda.
Sehingga perumusan jadi berbeda.
CR = ( V1 + V2 aktual ) / V1
Dimana :
V2 aktual = phi/8 x D x D x S x (1+ cos@)
V2 aktual = phi/8 x D x D x S x (1+ cos@)
CR = ( V1 + (phi/8 x D x D x S x (1+ cos@) )) /
V1
Dimana :
V1 : volume ruang bakar (cc)
V1 : volume ruang bakar (cc)
Phi : konstanta 3,14
D : diameter piston (cm)
S : panjang langkah piston (cm)
@ : derajad katub masuk menutup setelah TMB
Contoh:
Sama seperti CBR diatas,
Katub masuk menutup pada 40 derajad setelah TMB.
Maka,
CR = ( 15,4 + (3,14/8 x 6,35 x 6,35 x 4,72 x (1+cos 40) )) / 15,4
CR = ( 15,4 + (3,14/8 x 6,35 x 6,35 x 4,72 x (1+cos 40) )) / 15,4
CR = (15,4 + 131,92 ) / 15,4 = 9,56 : 1
Sehingga, Honda CBR memiliki CR ideal 10,7 : 1
dan CR aktual 9,56 : 1.
Kinerja mesin pada dasarnya lebih tepat
menggunakan patokan CR aktual dalam menentukan type bahan bakar yang dipakai..
Apakah ber-oktan 88, 92, 94 atau racing fuel.
Namun karena rumusan yang lebih panjang, sehingga
mekanik lebih menggunakan CR ideal atau parameter lain yaitu Tekanan Kompresi
(psi, kPa atau kg/cm2).
Nah, sudah tahu kan cara menghitung rasio kompresi ideal dan
aktual.
Semoga bermanfaat.
Berikut ukuran celah katub atau klep pada sepeda motor
Honda..
• Supra fit series (grand, legenda, prima) in-ex 0,05mm
• Supra X125 series (karisma, kirana) in-ex 0,03mm
• Blade (absolute revo 110) in-ex 0,10mm
• CS1 (sonic) in : 0,06mm ; ex : 0,27mm
• Megapro series (tiger, GL pro, Max) in-ex 0,10mm
• Vario__ in : 0,16mm ; ex : 0,25mm
• BeAT__ in-ex : 0,14mm
Regards...
• Supra fit series (grand, legenda, prima) in-ex 0,05mm
• Supra X125 series (karisma, kirana) in-ex 0,03mm
• Blade (absolute revo 110) in-ex 0,10mm
• CS1 (sonic) in : 0,06mm ; ex : 0,27mm
• Megapro series (tiger, GL pro, Max) in-ex 0,10mm
• Vario__ in : 0,16mm ; ex : 0,25mm
• BeAT__ in-ex : 0,14mm
Regards...
ADS atau automatic decompression
system adalah suatu piranti yang digunakan oleh pabrikan motor, guna memudahkan
penyalaan mesin baik dengan elektrik atau kick starter alias kaki.
Sering kali saat kita menghidupkan mesin dengan
kick starter, kita merasa berat dikarenakan mesin memiliki kapasitas silinder
besar atau kompresi besar... Sehingga hal ini membuat kita malas memakai motor
sebagai alat transportasi sehari-hari.
Bahkan sistem ADS ini juga membantu accu untuk
lebih mudah menghidupkan mesin, karena start awal yg tidak berat...
Oke, sekarang kita pelajari fungsi kerja ADS.
ADS bekerja dengan cara menekan katub buang saat
langkah kompresi, sehingga katub buang terbuka sedikit dan kompresi mesin
menjadi bocor.
Dengan kata lain, ADS bekerja membocorkan
kompresi.
Nah, cara kerjanya adalah saat kunci kontak kita
matikan, maka saat itu pula tidak ada percikan busi.. Bila tidak terjadi
percikan busi, artinya tidak terjadi pula langkah power atau tenaga yg biasanya
terjadi akibat percikan busi meledakkan campuran bahan bakar dan udara.
Nah, karena tidak adanya langkah tenaga, secara
otomatis gerakan poros engkol semakin lama semakin lemah, sehingga poros engkol
tidak memiliki cukup tenaga untuk menekan bahan bakar dan udara pada saat
piston bergerak naik pada langkah kompresi..
Nah, kita tahu bahwa udara juga memiliki sifat
melawan balik saat kita berusaha menekan nya...
Saat piston bergerak naek ke atas menuju TMA
(titik mati atas), dorongan poros engkol yg lemah ini akhirnya tidak mampu
menekan, dan campuran bahan bakar-udara akan melawan balik sehingga piston akan
bergerak mundur dengan putaran berlawanan dari arah semula..
Gerakan mundur dari piston dan gerakan putaran
terbalik dari poros engkol ini akan memutar nok atau tonjolan ADS, sehingga
pelatuk exhaust atau rocker arm ex (templar) akan tertekan, dengan tertekan nya
pelatuk ini, maka katub buang akan membuka dan kompresi di ruang bakar menjadi
bocor...
Nok ADS???, ___
Ya, ADS memiliki nok atau tonjolan seperti noken
as (camshaft), namun tidak setinggi tonjolan noken as...
Nok ADS ini tidak bekerja saat mesin hidup,
karena nok ADS akan tertahan oleh Stopper ADS... ADS hanya bekerja saat putaran
mesin berbalik arah.
Tinggi tonjolan ADS hanya sekitar 1-2mm...
Nok ADS ini terletak di poros noken as, tepatnya
di sebelah tonjolan nok exhaust....
Lalu apa yang terjadi dengan piston??
Dengan bocornya kompresi ini, maka piston akan
berhenti di posisi dimana dia tidak mampu menekan campuran bensin-udara..
Lalu, mana yg di sebut lebih mudah menyalakan
mesin,????
Sabar,, belum selesai cara kerjanya...
Kita tahu bahwa kondisi terakhir di atas adalah,
katub buang terbuka sedikit dan kompresi bocor... Nah, saat hendak dipakai
keesokan harinya atau setelah nya... kick starter yang kita lakukan adalah
dimulai dari kondisi ruang bakar yang bocor kompresi karena ditekan oleh nok
ADS.. Itu sebabnya kick starter jadi lebih ringan...
Bagaimana dengan nok ADS,???
Tenang, nok ADS akan tertahan oleh stopper
sehingga dia tidak bekerja menekan katub exhaust...
Maka, jangan lupa saat kita membongkar motor...
Stopper ADS jangan lupa terpasang..
Apa bedanya dengan motor tipe sport yang tidak dilenkapi ADS,???
Apa bedanya dengan motor tipe sport yang tidak dilenkapi ADS,???
Pada motor yang tidak dilengkapi system ADS, maka
saat piston bergerak naek ke TMA pada langkah kompresi, bensin dan udara akan
melawan balik, sehingga piston akan mundur dan poros engkol berputar
terbalik... Piston akan berhenti di titik paling bawah (TMB). Lalu saat hendak dilakukan kick starter, kaki
kita melawan sisa kompresi... Itu sebabnya kenapa terasa berat,... Dalam
kondisi berat ini sering kita mencari selah agar kick starter jadi lebih
mudah...
Lalu mengapa mayoritas sistem ADS ini terpasang di motor-motor type bebek atau cub seperti smash, vega, supra.. Sedangkan di type sport tidak,??
Harus kita sadari dulu, bahwa kemunculan motor
bebek adalah diperuntukkan bagi kaum wanita, sedangkan motor sport dengan
sistem kopling tangan diperuntukkan bagi kaum laki-laki... Nah inilah yang
menjadi alasan, mengapa hanya di type bebek lah yang lebih diutamakan
mengaplikasikan ADS... Kita bisa bayangkan bila kaum wanita untuk bisa menaikki
motor harus meng engkol kick starter dengan berat dan susah... (Bisa-bisa
betisnya berat sebelah, hehhhEee)... Maka
dari segi kenyamanan tentu ini masalah...
Namun karena seiring teknologi electric starter,
hampir semua pengguna motor memakai sistem electric starter ini untuk
menyalakan mesin motor mereka, demi alasan kenyamanan dan praktis... Sehingga
beberapa pabrikan sudah tidak mengaplikasikan sistem ADS ini pada motor-motor
bebek mereka. Seperti Honda Blade yang tidak memakai sistem ADS lagi..
Ada seseorang peserta training saya yang bertanya, "apakah bisa kita memodifikasi sistem ADS pada type sport atau laki..? "
Maka saya katakan, "sangat mungkin dan mudah
untuk kita mengaplikasikan sistem ADS di motor-motor type sport kita...".
Lalu, apakah moge alias motor gede juga ada sistem ADS,???
Iya benar, pada motor-motor besar dengan
kapasitas silinder diatas 250 sampai 1500cc bahkan 2000cc sangat membutuhkan
sistem ADS ini... Dengan dimensi mesin yang besar, dengan jumlah silinder yang
banyak, serta dengan rasio kompresi yang besar... Sangat tidak mungkin kaki
kita bisa meng-engkol dengan kick starter... (Bisa bengkok tuh kaki...)
Maka sistem ADS ini pasti di butuhkan, guna
mempermudah seandainya si pengendara hendak menyalakan dengan kick starter...
Karburator, alat yang dalam
bahasa inggris disebut carburetor yang artinya pengkabutan. Yaitu suatu part
atau komponen motor yang berfungsi merubah bahan bakar dari bentuk cair atau
liquid menjadi bentuk gas atau spray/smog.
Dimana karburator ini, harus dapat mencampur
antara bahan bakar dan udara dengan perbandingan khusus yaitu 1 : 14,7 yang
artinya adalah mencampur dengan skala, 1gram bahan bakar dengan 14,7 gram
oksigen...
Mengapa muncul angka 14,7....???? Yup, angka 14,7
di dapat dari hasil pembakaran stoichiometric antara bahan bakar bensin dengan
oksigen.
C7H16 + 14,7 O2 --> 7 CO2 + 8 H2O .
Itu adalah penyederhanaan proses kimiawi
pembakaran antara bensin dengan oksigen...
* rasio tenaga output maksimum. Pada mesin yang seseungguhnya, jika kita mengganti rasio udara dan bensin sekitar 13 : 1 atau dapat dikatakan campuran kaya, maka akan kita dapat rasio output power maksimum.
* rasio tenaga output maksimum. Pada mesin yang seseungguhnya, jika kita mengganti rasio udara dan bensin sekitar 13 : 1 atau dapat dikatakan campuran kaya, maka akan kita dapat rasio output power maksimum.
* rasio efisiensi bahan bakar maksimum. Sedangkan
bila rasio bahan bakar kita rubah ke arah sebaliknya, yaitu 16 : 1 atau miskin.
Maka kita akan dapati rasio efisiensi bahan bakar yang maksimum.
Dari 2 hal di atas, dapat kita simpulkan, bila
kita ingin mengail power lebih besar, maka kita akan bermain di rasio kaya...
Namun bila kita ingin efisiensi bahan bakar yg irit, maka kita akan bermain di
campuran miskin. Sangat susah
mendapatkan campuran yang miskin tapi bertenaga... Pasti salah satu harus
dikorbankan...
Prinsip Dasar Karburator
Pada saat langkah hisap, dimana piston bergerak dari TMA menuju ke TMB mengakibatkan udara terhisap melalui filter udara, kemudian melewati karburator dan masuk ke dalam silinder. Menggunakan tekanan negatif atau vacum akibat pembesaran ruang saat piston turun ke bawah, maka saat terjadinya aliran udara ini, karburator meng-atom-isasi bahan bakar.
Di dalam sebuah karburator, terdapat suatu daerah
yang mengalami penyempitan saluran atau kita sebut "venturi", ketika
udara melewati terowongan venturi ini, maka kecepatan aliran udara di area
venturi ini akan meningkat, namun sebaliknya tekanan udara akan menurun...
Berdasarkan hukum bernaulli yg dulu pernah saya
pelajari, dimana...
P/€ + Vkuadrat/2 + g.Z = konstan
P=tekanan (kPa)
V=kecepatan (m/s)
Z=ketinggian (m)
Sehingga jelas bahwa kecepatan berbanding
terbalik dengan tekanan dalam suatu pipa aliran.
Nah, dengan prinsip venturi tadi menyebabkan area
venturi mengalami penurunan tekanan, bahkan sampai di bawah tekanan atmosfir
lingkungan.. Nah perbedaan tekanan ini yang menyebabkan perbedaan energi antara
area venturi dengan area mangkok bensin karburator...
Bahwa energi akan mengalir dari titik tinggi ke
titik rendah...
Tekanan di mangkok bensin karburator adalah
tekanan normal atmosfer, sedangkan tekanan di area venturi dibawah tekanan
atmosfer.. Maka berpindah lah bensin dari mangkok bensin di karburator ke area
venturi yg memiliki tekanan lebih rendah... Sehingga bensin akan naik melalui
saluran main jet dan akan ter-atom-isasi menjadi kabut atau spray.
Jenis jenis Karburator.
Untuk karburator berjenis venturi variabel,
diameter dari venturi disesuaikan oleh throttle valve (skep). Tipe venturi
variable ini dibagi kedalam 2 tipe konstruksi dari venturi.
1.Tipe PV atau piston valve (skep manual).
2.Tipe CV atau constant velocity (vacum).
Karburator Tipe PV.
Dalam beberapa karburator tipe venturi variabel,
area dari pembukaan dalam venturi berubah dengan naik dan turunnya piston valve
atau skep.
Dalam karburator tipe PV ini, skep atau piston valve juga berfungsi sebagai throttle valve untuk mengatur jumlah dari aliran udara.
Dalam karburator tipe PV ini, skep atau piston valve juga berfungsi sebagai throttle valve untuk mengatur jumlah dari aliran udara.
Ketika throttle clip dioperasikan dan throttle
valve (skep) naik ke atas, area dari pembukaan venturi meningkat sehingga debit
udara naik. Tekanan negatif yg dihasilkan oleh kecepatan dari aliran udara pada
venturi menghisap bahan bakar melalui main nozzle. Ketika throttle clip (gas)
dikembalikan, maka skep akan turun oleh tekanan dari pegas skep.
Karburator Tipe CV
Selain dari piston yang membentuk venturi, jumlah
dari aliran udara dikendalikan oleh sebuah butterfly plate (plat lingkar
seperti choke karbu). Ketika kita menarik gas, maka plate butterfly akan
membuka, menyebabkan aliran udara meningkat dan skep (throttle valve) akan
terangkat akibat tekanan negatif di area venturi... Secara bersamaan bahan
bakar keluar melalui main nozzle.
Pada tipe ini, kecepatan udara dalam venturi
dijaga sehingga mendekati konstan. Pada dua tipe karburator ini memiliki
efektifitas tersendiri.
Karburator tipe PV memiliki akselerasi yang bagus
namun komposisi campuran bensin tidak ideal.. Sedangkan karburator CV memiliki
komposisi campuran yang ideal namun kurang bagus buat akselerasi. Oke, ntar
dilanjutkan lagi...
Salam hku racing
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus